Bab 1946

Bibi Lauren begitu yakin, bahkan masih menambahkan, “Kamu cukup mencari kesempatan untuk membawaku ikut bersamamu ke pesta perjamuan itu.”

“Itu tidak masalah,” Dewi melihat ke bawah. “Tapi, Brandon masih ada di kastil. Kalau kita menyelinap pergi, bagaimana dengannya?”

“Orang yang kamu sukai itu tidak mungkin berwatak seburuk itu, ‘kan?” Bibi Lauren bertanya sambil tersenyum, “Menurutku, seberapa buruk pun sikapnya, ia tidak mungkin memakai Brandon untuk mengancammu.”

Dewi terdiam mendengar ucapannya itu..

Ia juga merasa Lorenzo tidak mungkin melakukan hal itu. Namun, entah mengapa, ia tidak ingin menjalani rencana ini.

“Dewi, apa kamu tidak ingin pergi?” Bibi Lauren menebak pikirannya, “Kalau kamu tidak ingin pergi, kita tidak perlu melakukannya. Kamu bisa menikah dengannya ….”

“Tidak bisa,” Dewi bergegas menggelengkan kepalanya, “Aku harus pergi, harus!”

“Uh…” Bibi Lauren menghembuskan napas panjang, “Pikirkanlah matang-matang, baru mengambil keputusan.”

Sambil mengatakan semua itu, ia diam-diam ke samping untuk mengemasi barang-barangnya…

Dewi duduk di atas sofa sambil memeluk kedua lututnya, hatinya terasa begitu rumit

tinggal bersama dalam beberapa waktu ini, ia menyadari kalau ia benar-benar memiliki perasaan terhadap Lorenzo. Namun, ia masih mengkhawatirkan banyak hal, masih banyak yang harus

terus tinggal di sini, terkurung seperti seekor burung

berlalu, hingga terdengar suara ketukan pintu dari luar, Nora mengingatkan. Nona Wiwi, apa aku boleh masuk

“Silakan,” jawab Dewi.

pelayan untuk bersiap-siap merapikan ruangan itu, namun ia menyadari makanan-makanan di atas

Nona

berkata, “Perutnya hari ini kurang nyaman, tapi tidak apa-apa. Tadi aku sudah

dokter?”

perlu, hanya masalah kecil,” Dewi menatap Bibi Lauren, “Kamu

akan mempersiapkannya,” Bibi Lauren bergegas kembali ke kamar untuk

keadaan ini pada Lorenzo. Lorenzo baru saja selesai mengganti pakaian dan sedang memakai sepatu. Jasper berdiri

terasa tidak nyaman sehingga ia mau mengajak perawat yang baru datang ke kastil itu, Jasper langsung merasa ada yang tidak beres.

menanyakan apa pun, dan

Kelly, serta menambah beberapa pengawal wanita untuk pergi mengikutinya.

putih menutupi seluruh tempat itu,

mantel tebal dan naik ke atas mobil. Tubuh kecilnya yang terbungkus dengan

tidak mengatakan sepatah kata pun, namun merasa begitu senang.

Dewi yang kecil. Pemandangan itu terasa begitu hangat.

sudah tidak menolak perlakuan mesranya. Ia terlihat seperti seekor anak kucing yang meringkuk dalam pelukan Lorenzo, patuh dan menggemaskan.

Hati Bibi Laur

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255