Bab 2073 Berdiskusi

Dewi tercengang ketika mendengar ucapannya itu, sejenak tidak tahu bagaimana membantahnya.

Pangeran Willy berdeham beberapa kali, lalu berkata pelan, “Lorenzo, masalah apa pun itu sebaiknya kamu bicarakan baik–baik. Tidak baik marah–marah pada wanita.”

“Aku sedang berbicara dengan wanitaku. Apa urusannya denganmu?” Amuk Lorenzo, “Keluar!”

Dibentak oleh Lorenzo seperti itu, ekspresi Pangeran Willy berubah sedikit malu. Namun, ia tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia melirik Dewi sekilas, lalu memberi isyarat untuk meminta Robin mendorongnya pergi.

Robin memberi hormat kepada Lorenzo, lalu mendorong kursi roda Pangeran Willy keluar.

“Apa kamu sudah kehilangan akal sehatmu?” Dewi membentak Lorenzo dengan penuh amarah. “Kalau kamu mau marah, marah saja padaku. Kenapa kamu memarahi Willy?”

“Memangnya kenapa? Hatimu sakit melihatku memarahinya?” Lorenzo semakin marah.

“Apa kamu gila?” Watak keras Dewi ikut muncul.

Lorenzo menatapnya tajam, lalu berbalik dan pergi dengan marahı.

Dewi menatap bayangan punggungnya dengan amarah yang meluap–luap.

terharu dan tersentuh ketika Lorenzo datang tepat di saat ia menghadapi bahaya. Namun sekarang, Lorenzo malah

bagian mana otaknya yang bermasalah.

pintu dan beranjak masuk, “Nona Dewi pasti sudah lapar,

begitu akrab, “Kenapa kamu ikut ke

Jeff. Tuan mengirim Kak Jeff datang untuk mengatasi Denny. Ia berkata kalau semuanya sudah teratasi, kita bisa membawa Nona kembali ke Kota Snowy. Tuan

Kelly berkata, “Nona Dewi, Tuan benar–benar begitu baik padamu. Orang

urusan penting yang harus ditangani, tapi ia

1/3

Bab 2073 Berdiskusi

10 mutiara

pun lebih cepat dari pesawat kami, sehingga Tuan

pun terdiam. Lorenza tidak

mengikutinya di bandara, Sonny dan yang Isimma segera bergegas kehtar

Mereka sebelumnya mengatakan akan pergi meninggalkan tempat itu, tetapi sebenarnya beraha memperdayakan semua orang dan memancing

Dewi, biar aku papah Nona duduk,” Kelly membantu Dewi duduk, lalu menyiapkan meja makan untuknya. “Nona ingin makan yang mana

makan,” Dewi tidak ada selera untuk

aku keluar dulu. Nona dapat memanggilku kapan pun Nona membutuhkan sesuatu. Aku akan berjaga di luar

memberi hormat, lalu bergegas keluar.

peka dan lembut. terhadapnya, la juga teringat setiap kali ia menghadapi masa–masa kritis, Lorenzo selalu datang menyelamatkannya dari penderitaannya. Hatinya pun begitu tersentuh….

sering merasa dirinya yang paling benar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255