Bab 2075 Kelembutan

Kata tunggu aku‘ itu langsung melunakkan hati Lorenzo…

la yang terlihat begitu dingin dan tidak berperasaan, namun dapat dengan mudah dapat terbujuk

oleh Dewi.

Sebenarnya, itu juga bukan disebut terbujuk. Namun, sepenuhnya diluluhkan oleh kelembutannya.

Menatap mata Dewi yang begitu jernih dan polos, serta tatapannya yang begitu tulus, membuat hati Lorenzo akhirnya melembut.

la mengulurkan tangannya memeluk Dewi. Wajah Dewi pun terbenam pada dadanya. Ia menghela napas panjang dengan tak berdaya, “Aku benar–benar tidak bisa menolakmu.”

“Tiga bulan ini akan berlalu dengan cepat….” Dewi memeluk pinggangnya, dan berkata dengan lembut, “Kamu juga sibuk mengurusi banyak hal, ‘kan? Kita dapat menggunakan waktu ini untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kita masing–masing. Setelah semuanya selesai, kita dapat. menghabiskan waktu bersama–sama tanpa gangguan apa pun.”

“Baiklah,” Lorenzo tidak berkata lebih banyak lagi, “Tapi, kamu harus ingat kalau kamu adalah milikku….

“Jangan khawatir,” Dewi tidak tahu harus tertawa atau menangis, “Kamu sudah cukup bagiku, aku tidak berpikiran ingin menjalani hubungan dengan orang lain.”

“Begitu sudah tepat,” Lorenzo mencubit pipi Dewi, “Seandainya ada orang yang ingin mendekatimu, kamu harus menjaga jarak dengannya, paham?”

“Seandainya seorang raja berusaha mendekatiku pun, aku tidak akan menanggapinya. Pacarku adalah Lorenzo, siapa yang dapat sebanding dengannya?”

memiringkan kepalanya dengan ekspresi puas terpampang pada

penuh kasih sayang, “Aku masih punya waktu dua jam

bergeser ke samping dan menyisakan setengah tempat tidur

mengulurkan tangannya dan

anak kucing yang

mereka saling bersentuhan,

satu sama lain.

11/0

Tue, 6

Bab 2075 Kelembutan

10 mutiara

yang melingkupi ruangan itu, membuat suasana terasa tenteram dan bahagia.

ke pintu. Setelah memastikan tidak ada keributan, serta tidak ada suara

baikkan?” bisik

Jasper menghela napas, “Sungguh tidak mudah bagi kedua orang ini untuk

ternyata memang caramu yang paling mempan,” Kelly diam–diam tertawa, “Setiap kali, kamu selalu mengajariku

bisa lebih pintar lagi. Jadi, tanpa perlu aku ajari, kamu bisa belajar

berkali–kali menganggukkan kepalanya.

melihat layar ponselnya, ia bergegas pergi

dan bertanya pada Jeff, “Pak Presiden mendesak Tuan untuk kembali. Kita mungkin harus terbang lebih awal.”

di bandara sana juga telah siap untuk berangkat,” Jeff berkata pelan, “Kamu sendiri yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255