2/2

Bab 2217 Menjemputnya

Semakin dipikir, Nyonya Presiden semakin marah, “Awalnya kondisi penyakit Tamara sudah stabil. Dokter yang lain cukup mengikuti rencana pengobatan yang dia berikan.”

yang

dia “Saat ini, bawa dia ke pinggiran kota untuk dihabisi, baru menghabisi beberapa bawahan bawa. Lalu, ciptakan sebuah kecelakaan di mana mobil beserta orang di dalamnya terbakar habis. hingga tak menimbulkan jejak. Saat kembali, Lorenzo juga tidak akan bisa memeriksa apa–apa.”

“Sekarang gawat, kesempatan terbaik sudah dilewatkan.”

“Nyonya, jangan marah. Kita bisa cari kesempatan lagi ….” Pengawal wanita itu menghibur.

“Sungguh menyebalkan, pasti pelayan sialan itu tidak mengawasi dengan baik. Wanita itu pasti tidak minum susu itu.” Nyonya Presiden berkata dengan marah, “Menurutmu, apa sekarang dia menyadari sesuatu? Apa mungkin kita membuatnya waspada?”

“Seharusnya tidak.” Pengawal wanita itu juga tidak tenang, “Apa mau memeriksanya lagi?”

“Kamu berjagalah di depan kamarnya, lihat apa dia melakukan sesuatu. Kalau ada, segera lapor padaku,” pesan Nyonya Presiden.

“Baik.” Pengawal wanita itu segera melakukannya.

di ranjang, hatinya sangat menderita. Dia mengelus wajah Tamara dengan penuh kasih sayang, sambil

Jam 12 malam.

dan Jeff datang ke Istana Presiden, bilang mau datang menjemput Dewi.

masih baik–baik saja.

menanyakan kondisi Dewi dengan sangat panik.

tidak senang, “Dewi lelah seharian karena mengobati Tamara, maka sekarang sedang tidur di kamar tamu. Sikap

pesan Willy, dia segera tersenyum, “Awalnya beberapa hari ini Nona Dewi sudah tidak enak badan. Kemarin dia tidak tidur, lalu hari ini juga. tidak tidur seharian. Selain itu, saya

di sini saja. Besok aku akan menyuruh orang untuk mengantarnya pulang.” Nyonya Presiden berkata, “Kalian

1/2

“Inf…”

saya sibuk mengurus urusan lain, maka tidak ada di rumah. Sekarang ponsel Nona Dewi

memanggil Nona Dewi sebentar. Kami

di sini.”

Presiden sedikit marah, “Dewi adalah penyelamat Tamara, juga

itu?”

meminta maaf

aku akan

Presiden naik ke lantai atas untuk memanggil Dewi. Sesampainya di depan kamar tamu, pengawal wanita yang menunggu di

tidak menyadari apa–apa.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255