Agatha mengenakan mantel putih yang halus, anting mutiara putih di telinganya membuatnya terlihat lembut dan elegan.

Selendang di lehernya saja bernilai puluhan juta rupiah. Pelayan bergegas menyambutnya begitu melihatnya, “Nyonya Irwin, Tuan Harvey tidak menemani Anda memilih perhiasan hari ini?”

“Nyonya Irwin, toko kami kembali kedatangan model perhiasan terbaru, setiap jenisnya sangat cocok untuk Anda.”

“Nyonya Irwin, zamrud yang Anda pesan waktu itu telah tiba. Anda bisa memakainya nanti, pasti sangat cocok dengan warna kulit Anda.”

Pelayan itu tidak berhenti menawarkan produk pada Agatha. Agatha menatap Selena sambil tersenyum, tatapannya yang penuh rasa puas itu seakan menyatakan kemenangannya.

Seluruh dunia tahu bahwa Harvey memanjakannya seperti permata, tetapi tidak ada yang tahu bahwa Selena adalah istri yang sah.

Selena mengepalkan tangannya sambil berkpikir, “Mengapa aku bertemu dengan orang yang tidak ingin kutemui di saat yang paling menyedihkan?”

Agatha bertanya dengan lembut, “Jika kamu ingin menjual cincin yang berkualitas tinggi ini dengan cepat, maka kamu akan rugi banyak.”

Selena mengulurkan tangan dan menyambar kotak cincin itu, lalu berkata dengan ekspresi wajah marah, “Aku tidak jadi menjualnya.”

“Tidak jadi menjualnya? Sayang sekali, padahal aku cukup menyukai cincin ini. Karena kita saling kenal, sebenarnya aku berencana untuk membelinya dengan harga tinggi, bukankah Nona Selena sedang kekurangan uang?”

Tangan Selena menjadi terasa kaku. Ya, dia memang benar-benar kekurangan uang. Karena Agatha mengetahuinya, sehingga Agatha pun menginjak-injak harga dirinya tanpa belas kasihan.

Pelayan di sekitarnya sibuk memberi nasihat, “Nona, dia adalah tunangan direktur Grup Irwin. Sungguh jarang Nyonya Irwin bisa menyukai cincinmua, dia pasti akan memberimu harga yang bagus, sehingga kamu tidak perlu menunggu prosedur dari pihak kami untuk mendapatkan uang.”

Betapa menyakitkan panggilan “Nyonya Irwin” ini. Jelas-jelas setahun yang lalu Selena bersumpah untuk mengatakan kepada Agatha bahwa dia tidak akan pernah bercerai, agar Agatha menguburkan niat untuk bisa mendapatkan Harvey.

Satu tahun baru saja berlalu, semua orang sudah mengetahui identitasnya. Selena semakin merasa bahwa pernikahan dirinya dengan Harvey hanyalah sebuah siasat.

melihat bahwa Selena merasa ragu-ragu, Agatha pun tersenyum bahagia sambil berkata, “Nona

itu benar-benar menjijikkan. Selena menatapnya dengan dingin dan berkata, “Aku

aku adalah Nona Selena, aku akan melepaskannya dengan senang hati. Sepertinya

Kamu sangat bangga dengan barang hasil rampasanmu itu. Jika memang suka merampas, mengapa tidak pergi merampok

dari kotak perhiasan itu melayang keluar,

pintu dan berhenti

itu jatuh di lehernya, rasanya begitu

oleh Harvey belum ditutupnya, sehingga tetesan air hujan bergulir dari permukaan payung yang melengkung dan jatuh di kepala

halus membuat sosok

Harley baru berusia dua puluh tahun, berdiri di taman bermain yang dipenuhi sinar matahari dengan mengenakan kemeja putih, seolah-olah dia berdiri di puncak hati Selena. Pemandangan

yang berbulu halus membuatnya terlihat semakin kurus, dagunya yang lancip pun terlihat

terlihat sangat terhormat, sementara Agatha begitu

terhenti seketika. Pada saat itu juga, pria itu mengangkat kakinya dan menginjak cincin itu dengan satu kaki, lalu melewati

berjongkok. Cincin ini dirancang oleh dirinya sendiri sesuai dengan desain kesukaannya, tidak

tidak pernah

dia juga tidak berencana menjualnya. Namun, benda yang dia anggap sebagai benda berharga ini hanya dianggap

yang diinjak pria itu, melainkan masa

mendekat ke arah pria itu, lalu menjelaskan, “Harley, kau sudah datang? Kebetulan aku baru saja memilih perhiasan,

ke arah wajah

untuk menahan diri agar tidak menangis.

mengejek sambil berkata, “Aku masih ingat Nona Selena pernah berkata betapa pentingnya cincin ini bagimu, tetapi sepertinya ketulusanmu tidak sampai sebesar itu. Benda yang sudah tidak ada

membara di perut Selena kembali mengganggu sarafnya. Seiring dengan pertumbuhan tumornya yang semakin besar, rasa sakit yang awalnya

ini berdiri di bawah cahaya lampu yang terang. Mereka seakan tampak seperti pasangan yang paling ideal

yang kamu berikan kepada pria yang sudah berubah hatinya,

mengambil cincin itu, lalu perlahan-lahan dia berjalan kembali ke kasir untuk

ingin terlihat lemah di depan Harley. Meskipun dia harus pingsan

melewati Harvey, dia berkata dengan pelan, “Sama seperti Tuan Harvey, dulunya aku menganggapnya sebagai hidupku, Ternyata sekarang dia hanyalah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255