Suara Selena terdengar begitu tenang ketika dia menyebutkan orang itu, dia sepertinya sudah tidak peduli lagi.
Namun, Lewis tahu betul bahwa tidak mungkin Selena tidak peduli lagi pada orang yang pernah dicintainya dengan tulus itu. Selena hanya berusaha menyembunyikan luka di hatinya dan mencoba mengobatinya sendiri ketika tidak ada orang di sekitarnya.
Tanpa bertanya lebih lanjut, Lewis pun kemudian mengubah topik pembicaraan. “Aku tahu kamu belum melunasi biaya operasi ayahmu. Sebagai temanmu, aku akan meminjamkan uang terlebih dahulu kepadamu, nanti kamu kembalikan lagi kepadaku.”
Lewis tahu bahwa tidak mudah bagi seorang gadis seperti Selena untuk mendapatkan uang. Lewis sudah berulang kali ingin membantu Selena, tetapi selalu ditolak olehnya.
Selena masih menggelengkan kepalanya kali ini sambil berkata, “Tidak perlu, Kak.”
“Selena, kondisi ayahmu lebih penting. Apa kamu lebih suka dipermalukan oleh sampah itu daripada menerima niat baikku? Aku tidak mengajukan syarat apa pun, aku hanya ingin membantumu. Kamu tahu, meskipun keluargaku tidak sekaya Keluarga Irwin, tapi kami bukanlah keluarga biasa. Sejumlah uang ini masih tidak terlalu banyak bagiku. Jangan sampai hatimu merasa terbebani jika menerima bantuanku.”
Selena melihat ke arah Lewis sambil memegang secangkir air dengan kedua tangannya. Wajahnya yang pucat itu membuat hati orang yang menatapnya merasa iba.
“Kak, aku tahu kamu adalah orang yang baik, tapi … aku sudah tidak punya masa depan.”
Baik budi maupun uang, Selena merasa tidak sanggup untuk membayar semua itu.
Melihat cairan di dalam botol infus yang hampir habis, Selena tanpa ragu langsung mencabut jarum infus. Karena tidak ada kapas untuk menghentikan pendarahan, darahnya pun menyembur keluar.
Namun, dia tidak peduli dengan hal itu. Dia berdiri sambil mengambil jaketnya dan berkata, “Kak, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah uang. Asalkan kami sudah mendapatkan akta cerai, Harvey akan memberiku 20 miliar. Ayahku dioperasi kemarin, aku mau pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya.”
Selena memang keras kepala. Hal ini juga terlihat ketika dia tiba-tibameninggalkan studinya untuk menikah. Padahal waktu itu dia dipuji sebagai seorang genius. Sungguh tidak ada orang yang menduga dia bisa mengambil keputusan itu.
Bahkan, ketika setiap kali makan bersama Lewis, dosen pembimbingnya sendiri selalu menyayangkan hal ini. Sayang sekali, entah siapa yang telah berhasil mengambil hatinya.
sehingga Selena pun langsung mengangkat
telah
gagang pintu, di saat itu pula Lewis berkata, “Selena, apakah kamu pernah menyesal melepaskan
Menyesal?
ini. Sedangkan Arya mengalami guncangan berat dalam hidupnya, ditambah lagi dengan kecelakaan yang membuat dia terbaring di rumah sakit. Di sisi
kecelakaan kapal pesiar itu. Pria yang mengangkat tubuhnya di tengah amukan badai, tidak lain adalah
menahan air matanya dan berkata,
suara “klekkk” saat pintu tertutup. Saat melihat sosok Selena yang berjalan semakin
dalam pemeriksaan di ICU. Selena hanya bisa menatapnya dari jauh. Dia
bijaksana yang rendah hati dan baik hati. Kedua
tahun, tetapi Arya tidak menikah lagi. Selain bekerja, sisa waktunya digunakan
Hal ini menunjukkan bahwa orang
pernah mendengar kalau Harvey punya seorang adik perempuan yang hilang sewaktu kecil ketika mereka masih bersama. Hal ini yang membuat ibunya menjadi sangat sedih dan terguncang jiwanya. Sampai-sampai ibunya itu
Harvey yang menghilang dan Ayah?” pikir
di sekitar ayahnya. Pagi-pagi sekali dia sudah bergegas menuju ke rumah sopir keluarganya, yaitu Pak Hermawan. Setelah itu, dia mengunjungi
bersama ayahnya sepanjang hidup mereka, selain ada yang mengalami kecelakaan mobil yang janggal, ada juga yang pergi ke luar negeri dan tidak dapat dihubungi
merupakan satu-satunya orang yang mengetahui kebenaran masalah ini, saat ini masih dalam keadaan koma. Selena menjadi seperti orang linglung yang tidak punya tujuan. Dia terus terjaga dari malam hingga
bisa
dari pihak Keluarga Bennett, Selena
ini mereka pasti sedang dalam perjalanan untuk menjemput Harvey. Selena pun
berdering, ponsel itu pun diangkat oleh Chandra. Chandra tetap menyapa dengan sopan seperti biasanya,
di hatinya sambil segera berkata, “Pak Chandra, aku ada janji dengan Harvey untuk mengurus perceraian, bisakah kamu menjemputku dan pergi
Harvey yang tidak suka
akan tertunda lagi jika terjadi hal yang tidak terduga pada hari ini. Biaya pengobatan ayahku di rumah sakit belum dilunasi. Aku
Dia tidak pernah memperlakukan keduanya dengan kasar. Oleh karena itu, ketika Selena tampak sedang dalam kondisi tidak berdaya,
yaitu jalan
Harvey telah berkali-kali difoto oleh awak media ketika bermalam di sana. Harvey pasti tinggal di sana selama berbulan-bulan setelah
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 7 - The hottest series of the author Jus Alpukat
In general, I really like the genre of stories like Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat stories so I read extremely the book. Now comes Bab 7 with many extremely book details. I can't get out of reading! Read the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 7 story today. ^^