Harvey menatap Chandra dengan dingin, lalu Chandra pun segera berusaha untuk menjelaskan, “Pak Harvey, istri Bapak sedang bersama dengan Olga sekarang.”
Olga adalah sahabat baik Selena, jadi wajar saja jika keduanya sedang bersama. Bahkan dulu, demi mengetahui setiap gerak-gerik Selena, Harvey telah meminta Chandra untuk menyimpan nomor ponsel Olga.
Sambil berbicara, Chandra membuka ponselnya dan memeriksa daftar teman yang dimiliki oleh Olga di akun Instagram-nya. Olga sering memamerkan rambutnya yang berwarna merah muda terang dan sangat mencolok itu, tetapi di sisi lain, tatapan Harvey hanya tertuju kepada sosok Selena.
Gaya Selena sangat jauh berbeda dengan yang biasanya. Rambutnya yang dahulu sepanjang pinggang telah dipotong hingga hanya sepanjang daun telinga. Selain itu, sosoknya yang dahulu terlihat jauh lebih periang, sedangkan sekarang justru tampak lebih melankolis.
Pada foto yang dilihatnya itu, Selena mengenakan sebuah kaus bergaya netral yang memperlihatkan tulang selangka di bawah lehernya itu, seakan sedang memamerkan kecantikannya ke semua orang.
Wanita ini terlihat seperti memiliki kehidupan yang baru.
Tanpa disadari, tangan Harvey yang memegang ponsel itu pun gemetar. Gadis ini telah mengganggunya selama setahun penuh. Jika pada akhirnya Selena memilih untuk melepaskannya, bukankah dia seharusnya merasa senang? Namun, kenapa hatinya malah terasa sakit, bahkan dia sekarang merasa seakan sulit bernapas?
“Tidak. Adikku sendiri sudah lama tiada. Atas dasar apa wanita ini berhak untuk memiliki kehidupan yang baru?” ungkapnya dalam hati.
Harvey berusaha meyakinkan dirinya bahwa yang dirasakannya bukanlah sakit hati, melainkan ketidakrelaan.
Sebelum semua penderitaan ini berakhir, Selena tidak akan pernah bisa lepas dari dirinya.
Saat Harvey sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri, Chandra tiba-tiba menambahkan, “Nona Olga membawa Nyonya ke Klub Pegasus.”
Chandra membuka sebuah foto di Instagram, lalu tampaklah sebuah foto dengan suasana remang-remang. Selena bersandar dengan santai di sebuah sofa, ada seorang pemuda tampan yang mengenakan pakaian berwarna putih sedang berlutut sambil menyuapi Selena.
Harvey hampir saja menghancurkan ponsel milik Chandra itu.
“Ayo pergi ke Klub Pegasus.”
menjadi dipenuhi aura dingin. Yang ada di pikiran Harvey saat
dirinya memakai kemeja putih. Selena sendiri terkadang bisa melukiskan wajah Harvey sebagai pemuda berkemeja putih. Pada saat ini Harvey pun menyadari bahwa dia sama sekali
bercerai, dia bahkan ingin mengurung Selena agar tetap berada di sisinya seumur hidup, tujuannya agar Selena
ke Klub Pegasus, Chandra hanya diam saja di dalam mobil, dia bahkan tidak berani mengembuskan napas dengan nyaring. Sebenarnya Chandra dan Alex juga tidak terlalu mengerti. Dua
dingin, tetapi mereka berdua dapat merasakan bahwa Selena adalah wanita yang benar-benar
cinta telah mendalam. Harvey yang telah dibutakan oleh kebencian
itu telah meninggalkan tempat itu. Tepat setengah jam yang lalu, Selena telah membawa Olga yang mabuk berat
ada yang berhasil menemukan jejak Selena.
tempat tinggal yang baru. Seharusnya jika menyewa rumah tanpa bantuan agen, akan memerlukan waktu
pun terdiam. Ternyata wanita itu sudah berencana untuk pergi
peduli! Cari! Bagaimanapun caranya, dia harus
bersama dirinya itu. Pemuda yang sempat melayani Selena
dari mulutnya, Harvey menatap dua orang pria yang sedang gemetaran di hadapannya, lalu berkata,
pria itu tidak menyangka bahwa mereka akan membuat seorang bos besar menjadi marah. Tubuh mereka gemetar hebat dan suara mereka pun terdengar penuh dengan
mana dari tubuhnya yang kalian
menjaga jarak
tubuh pemuda itu dengan saksama. Pemuda itu memakai riasan wajah yang tebal dan bau parfum tubuhnya
ketakutan. Sesaat kemudian, Harvey berkata tanpa
mohon
Chandra juga telah selesai memeriksa CCTV.
menyuapi Selena makan anggur, ternyata akan membawa malapetaka sebesar ini. Niat awal mereka hanyalah untuk mendapatkan uang dari wanita-wanita kaya yang datang ke
itu. Itulah mengapa mereka berusaha untuk merayu Selena. Namun, Selena sama sekali tidak menghiraukan mereka. Saat ini, mereka malah harus berhadapan dengan
tidak lagi peduli dengan kedua pemuda itu. Dia pun mengemudikan mobilnya dan melaju tanpa tujuan. Selena tidak punya tempat tujuan lain di
aktif. Hal ini membuat Harvey kebingungan. Dia terus berusaha untuk mencari
Malam itu, Harvey hanya sebentar saja berada di sana, lalu pergi. Harvey sudah lama
terasa dingin, sama sekali tidak ada jejak kehidupan yang masih
selalu meletakkan bunga segar di atas meja setiap harinya. Namun, pada saat ini, vas bunga itu pun
telah dipotong, yang tersisa hanyalah foto
sehelai pun pakaian bermerek miliknya,
[HOT]Read novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 13
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been published to Bab 13 with new, unexpected details. It can be said that the author Jus Alpukat invested in the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is too heartfelt. After reading Bab 13, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 13 and the next chapters of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series at Good Novel Online now.