Alex sempat menahan Selena sebelum Selena jatuh ke lantai.
Namun, orang yang menahannya itu bukan Harvey, melainkan Alex. Begitu Selena menengahkan kepalanya, dia melihat Harvey berdiri tidak jauh darinya dan menatap kejadian ini dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh.
Benar juga, saat ini, Harvey pasti menganggap dia sedang berpura-pura, karena bagaimana mungkin seseorang bisa berjatuh di tanah datar.
Kini, hubungan mereka hanya tersisa benci. Jadi, tidak mungkin Harvey akan perhatian kepadanya.
Malahan Alex bertanya dengan nada khawatir, “Nyonya, apa Anda baik-baik saja?”
“Aku baik-baik saja. Aku hanya mengalami hipoglikemia,” ujar Selena sambil menertawakan dirinya sendiri dan mengikuti Harvey di belakangnya.
Saat ini, seluruh halaman rumah mereka tertutup salju. Para pelayan tidak tahu menghilang ke mana, karena tidak ada seorang pun yang membersihkan tumpukan salju ini. Hal ini membuat napas Selena terengah-engah karena dia mengalami kesulitan berjalan di atas tumpukan salju.
Ketika Selena baru saja hendak masuk ke dalam kamarnya untuk menghangatkan dirinya setelah berjalan di jalanan bersalju, dia melihat Harvey berdiri di depan pintu kamarnya sambil mencibir, “Aku harus mengatakan kalau kemampuan aktingmu meningkat banyak dibanding tahun lalu.”
Waktu itu Selena sempat menggunakan segala cara agar Harvey mau kembali ke sisinya.
Ketika Selena mendengar perkataan ini, dia sadar kalau Harvey sedang menyindirnya, sehingga dia juga tidak berbicara banyak. Terakhir dia hanya tersenyum dan mencemooh, “Terima kasih atas pujiannya.”
Selena mengalihkan pandangan matanya, melewati sisi Harvey dan masuk ke dalam kamarnya . Kehangatan dari ruangan ini membuat Selena merasa sedikit lebih nyaman. Dia melepaskan mantel wol yang tebal dan menuangkan segelas air hangat. Kemudian, dia duduk di sofa dan berkata, “Katakanlah, apa kamu masih ingin bercerai atau tidak?”
“Aku akan memberitahumu ketika kita hendak bercerai. Untuk sementara, kamu tinggal saja di sini.”
Selena duduk di hadapannya dengan raut wajah datar. Dia terus memainkan bola bulu yang menjuntai dari topinya dengan ujung jarinya.
buru-buru ingin bercerai. Namun, ketika aku melihat seorang anak yang wajahnya begitu mirip denganmu, aku baru mengerti akan semua ini. Ternyata
kembali kebaikanmu untuk menutupi pengkhianatanmu dan tidak berperikemanusiaanmu. Aku terus berpikir kalau kamu hanya ingin bersenang-senang untuk sementara waktu. Aku adalah istrimu dan pasti karena aku telah berbuat kesalahan sehingga kamu tidak memedulikanku. Jika kamu mengatakannya kepadaku, aku pasti akan berubah, bahkan aku akan memaafkan
sungguh bodoh. Ketika kamu dan wanita lain, anakmu sedang hidup bahagia, aku terus
menerima kenyataan ini. Hal ini juga membuat diriku sadar betapa bodohnya diriku yang dulu. Karena itu, aku akan melepaskanmu sekarang. Jika kamu mau menemukan kebahagiaanmu, memberikan mereka sebuah keluarga yang lengkap, aku juga tidak akan
Harvey dengan sempoyongan. Air matanya mengalir
di depan Harvey dan menatap pria di hadapannya dengan raut wajah datar. Meskipun pria ini hanya menunjukkan wajah datar, aura di sekitarnya terasa sangat
hanya akan memperlihatkan raut wajah ini kepada orang lain dan
dia sudah menjadi orang lain
sudah melepaskan pria ini sejak dulu.
kepalanya. Bibir merahnya terbuka perlahan dan
“Harvey, aku akan melepaskanmu, jadi tolong lepaskan aku juga.”
Harvey seperti diremas. Dia
seorang wanita yang awalnya sangat kuat dan tegar, tapi karena mengalami kekecewaan yang
baik daripada terus
seseorang sudah putus asa, tidak akan ada seorang pun yang tahu seberapa lama dia terus
dikatakan Selena memang benar. Selain membalas dendam, alasan mengapa Harvey ingin bercerai adalah karena
tahun, kini Selena tiba-tiba menyerah. Hal ini membuat Harvey merasa dirinya tidak sebahagia yang dia
Mulai sekarang, kamu akan tinggal di kediaman ini. Seumur hidup ini, baik hidup atau mati, kamu tetap akan
air mata Selena jatuh ke wajah Harvey. Hal ini membuat hati Harvey
kesal. Foto itu adalah foto Lewis yang terbaring
di atas tandu ini adalah
langsung lampiaskan saja kepada diriku! Mengapa kamu melampiaskannya kepada Lewis,” ujar Selena sambil melayangkan sebuah tamparan ke wajah Harvey, tapi Harvey berhasil meraih tangan Selena
peduli kepadanya. Aku harap kamu tidak lupa, selagi kita belum bercerai, kamu
“Aku … ”
dia
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 18 - The hottest series of the author Jus Alpukat
In general, I really like the genre of stories like Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat stories so I read extremely the book. Now comes Bab 18 with many extremely book details. I can't get out of reading! Read the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 18 story today. ^^