Di tangan Harvey, pergelangan kaki Selena yang ramping itu bagai sayap kupu-kupu yang rapuh, yang dapat dihancurkan dengan mudah.

Sambil membungkuk, Harvey pun perlahan mendekatinya.

Wajah kecil wanita yang ketakutan itu terpancar dari mata Harvey, dan penolakan dari wanita itu membuat Harvey marah.

Dengan deg-degan, Selena berteriak dengan ketakutan sekaligus marah, “Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang pernah menyentuh orang lain, singkirkan tanganmu yang kotor itu!”

Segera setelah itu, Harvey membungkam mulutnya, menghentikannya berbicara.

Sementara Selena menggeleng dengan gigih sembari melotot dan berusaha melepaskan diri.

Akan tetapi, tangan pria itu melewati lehernya, menopang belakang kepalanya dengan kuat, lalu memaksanya untuk mengangkat lehernya dan ciuman yang menghukum ini terpaksa diterimanya.

mulut Selena. Namun mengingat bahwa bibir pria itu mungkin pernah

Harvey, lalu terbaring dan muntah di

muntah dan berbalik, wajah tampan Harvey tampak muram.

menatap Harvey lekat-lekat, Selena berkata kata

pun merasa

dan saat tiba-tiba ada

Benita bergegas membersihkannya, dan dia merasa sedikit iba saat

lama kita nggak bertemu,” sapa

selama hampir lebih dari setahun. Nyonya, apa yang sebenarnya terjadi pada Anda dan Tuan Muda? Bukankah dulu Tuan Muda sangat baik pada Anda? Saya

dipesan khusus oleh Harvey untuknya, sehingga saat lampu dimatikan di malam hari akan tampak seperti

peka terhadap perkataan apa pun yang diucapkannya. Namun sekarang, sekalipun dia mati di depan Harvey, Harvey

tahu apa yang sebenarnya terjadi

pelakor itu, saya bisa lihat bahwa Tuan Muda masih mencintai Anda. Selama lebih dari

kali memberitakan bahwa Harvey pergi pada malam hari dan pulang keesokan paginya, tetapi dia

sudah punya anak, memangnya penting menginap

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255