Di tangan Harvey, pergelangan kaki Selena yang ramping itu bagai sayap kupu-kupu yang rapuh, yang dapat dihancurkan dengan mudah.
Sambil membungkuk, Harvey pun perlahan mendekatinya.
Wajah kecil wanita yang ketakutan itu terpancar dari mata Harvey, dan penolakan dari wanita itu membuat Harvey marah.
Dengan deg-degan, Selena berteriak dengan ketakutan sekaligus marah, “Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang pernah menyentuh orang lain, singkirkan tanganmu yang kotor itu!”
Segera setelah itu, Harvey membungkam mulutnya, menghentikannya berbicara.
Sementara Selena menggeleng dengan gigih sembari melotot dan berusaha melepaskan diri.
Akan tetapi, tangan pria itu melewati lehernya, menopang belakang kepalanya dengan kuat, lalu memaksanya untuk mengangkat lehernya dan ciuman yang menghukum ini terpaksa diterimanya.
Selena. Namun mengingat bahwa bibir pria itu
Harvey, lalu
berbalik, wajah
mata yang menatap Harvey lekat-lekat, Selena berkata kata demi kata, “Sudah kubilang, jangan sentuh
pun merasa
sepenuhnya padam, dan saat tiba-tiba
bergegas membersihkannya, dan dia merasa sedikit iba saat melihat Selena
sudah lama kita nggak bertemu,”
saya tidak bertemu selama hampir lebih dari setahun. Nyonya, apa yang sebenarnya terjadi
lemah di tempat tidur, menatap bintang-bintang di langit-langit yang dipesan khusus oleh Harvey untuknya, sehingga saat lampu dimatikan di malam hari akan tampak seperti
sekalipun dia mati di depan Harvey, Harvey akan
terjadi pada kami
lebih dari
pergi pada malam hari dan
dirinya sendiri. Mereka berdua sudah punya anak, memangnya penting menginap
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 19 - the best manga of 2020
Of the Jus Alpukat stories I have ever read, perhaps the most impressive thing is Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat . The story is too good, leaving me with many doubts. Currently the manga has been translated to Bab 19. Let's read now the author's Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Jus Alpukat story right here