Bab 107

Agatha menunggu sebentar, tetapi tak kunjung mendengar panggilan itu. Dia melampiaskan seluruh amarahnya pada Harvest.

“Dasar anak bodoh, aku membesarkanmu tapi pada akhirnya kamu bahkan enggak mau memanggilku ibu. Kamu malah memanggil wanita jalang itu dengan senang hati, kenapa aku bisa melahirkan anak bodoh sepertimu, tidak ada yang bagus selain wajahmu ini.”

Agatha membalikkan tubuhnya dan memukul bokongnya dengan keras, Harvest sama sekali tidak tahu kesalahan apa yang telah diperbuat, dia hanya bisa menjerit dan menangis.

Saat Jena bergegas datang, Agatha sudah selesai memukul dan menaruh anak ini ke pelukannya. “Anak bodoh, kamu cukup emosional. Kuperingatkan padamu, kalau berani mengatakan hal ini,

besok kamu pergi saja.”

Meskipun anak ini bukan anak kandung Harvey, tetap saja karena wajah ini dan rasa bersalah Harvey atas hilangnya anak itu, dia menaruh semua kasih sayang seorang ayah padanya.

Agatha ingin memanfaatkan anak ini untuk menjadi Nyonya Irwin, jadi dia tidak ingin Harvey

marah karena hal ini.

telah menjaganya

kulit yang lembut. Ibu kandungnya bahkan

mengajari anaknya dan tidak melakukan sesuatu yang buruk juga. Kalau dia memberi tahu Harvey, pasti Harvey akan

bawahannya.

menjaga Harvest lagi. Kalau

Marina, Chandra mengeluarkan rekaman kamera pengawas di

melihat Agatha menuangkan adonan telur ke kepala

di sandaran kursi memar

untungnya Selena berdiri dan melawannya, sehingga

sikap Agatha selanjutnya sangat keterlaluan. Saat

bukannya langsung melindungi anaknya, melainkan

bukan Selena yang melindungi Harvest dengan sekuat tenaga, bagaimana mungkin Harvest tidak terluka sama sekali setelah tergelincir dari begitu banyak

Tuan Muda Kecil, bahkan Agatha

tetapi biasanya sikap Agatha pada anak di area bersantai tidak terlalu hangat dan tidak dingin. Namun, melalui video ini, Harvey bisa melihat

bersandar pada kurai dan menghela napas. “Ini utangku padanya, aku tak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255