Bab 137

Tiba–tiba terdengar suara tawa. “Semua orang bilang kalau Harvey setia dan tidak akan berubah selama sepuluh tahun, tetapi tidak ada yang bilang dia punya mantan

istri.”

Selena mengepalkan telapak tangannya dengan erat dan wajahnya dipenuhi kesedihan. “Bagi dia, aku hanya mainan yang bisa disingkirkan, tentu saja dia tidak akan membiarkan orang tahu tentang keberadaanku. Tadi malam adalah hari peringatan kematian bayi prematurku, aku diam–diam naik kapal dengan niat ingin menculik Harvest. Namun, tidak kusangka kalian melakukannya duluan.”

“Anakmu sendiri sudah mati, untuk apa kamu menculik anak orang lain?”

Selena berkata dengan tegas, “Akan kubuat anaknya mati seperti anakku! Apa kamu tahu bagaimana aku menjalani hari sepanjang tahun ini? Aku tak bisa tidur saat malam dan begitu aku memejam kan mata, yang bisa kubayangkan hanya diriku yang berbaring di meja operasi. Aku …”

Ketika berbicara dengan oenuh emosi, Selena mulai menangis. Air matanya

menetes ke bilah pisau dan mengalir turun ke punggung tangan pria itu.

Pria itu menarik pisaunya dan berkata, “Kenapa kamu menangis? Aku tidak

melakukan apa–apa padamu!”

Selena yang memendam kebencian terhadap istrinya dan mengeluh tentang kekejaman Harvey tanpa memedulikan siapa pria di depannya ini.

Di luar pintu.

Dengan rumput kecil terselip di bibirnya, Jena berbisik kepada Yesa di sampingnya dengan wajah datar, “Hei, menurutmu apakah bos tertarik pada wanita itu? Dia

bahkan menjaganya semalaman.”

“Omong kosong, apa kamu pikir Kak George tidak pernah melihat wanita? Kupikir Kak George pasti berpikir bahwa dia mencurigakan dan takut dia akan kabur, makanya dia menjaga wanita itu.”

menemukan tali untuk mengikatnya

1/3

makan ikan. Sedangkan Kak George

aku belum pernah melihat gadis yang secantik

mari pergi melihatnya. Mungkin bos

dengan kejam, jadi jangan sampai membunuh orang,”

masker dan membuka pintu,

membuat mereka terkejut.

berani ini sekarang justru berdiri di

menghibur, “Orang mati tidak bisa hidup lagi,

tidak ada gunanya.”

napas terengah–engah itu menarik lengan

yang tergantung untuk mengelap ingus.

kalau marga Irwin

ribuan tahun, dia adalah bajingan di

menderita,

agak berlebihan, tetapi latar belakang seperti itu

agak malang. Sementara, sang bos

tak berdaya dengan pisau

yang berdiri di dekat

dengan acuh tak acuh mereka berkata

dan hibur aku.”

bingung dan berkata, “Kak George, kamu ingin kami

yang kamu buat

menarik keluar kelinci jerami

Selena. “Nah, jangan menangis lain, ayo mainkan saja kelinci

ini.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255