Bab 148

Saat ini, Selena yang baru keluar dari terowongan bawah tanah melihat bahwa dia hanya bisa masuk dan keluar dari pusat perbelanjaan yang sedang ditutup. Harvey

jelas tidak berniat untuk membiarkannya pergi.

Sekarang Harvey pasti berpikir dia sedang berada di pusat perbelanjaan dan langsung menutup pusat perbelanjaan itu untuk menghalanginya.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, Selena sudah berganti baju dan pergi lewat jalan

yang aman.

Sesampainya di tempat yang telah disepakati dengan George, Selena pergi ke pasar terdekat dari pelabuhan untuk membeli barang–barang yang dia inginkan.

Harvey mencari Selena untuk waktu yang lama dan tidak menemukan jejaknya. Harvey menahan amarahnya dan memeriksa tiap kamera pengawas yang tak

diawasi hingga akhirknya menemukan Selena di persimpangan jalan.

Meskipun hanya terlihat punggungnya, Harvey langsung mengenalinya, begitu juga dengan punggung pria yang berjalan di dekatnya.

Harvey memukul layar itu hingga berbunyi ‘Brak‘.

Suara monitor yang pecah itu mengagetkan semua orang. Chandra melihat punggung tangannya yang berdarah dan segera berkata, “Tuan Harvey, tangan Anda.

“Pergi ke pelabuhan.”

Harvey menghubungkan semua ini, mungkin mereka bersembunyi di suatu pulau beberapa hari ini.

Dia tidak tahu apa kesepakatan yang mereka buat hingga pihak lawan tidak melukai

Selena dan anaknya.

Le

pulau itu langka, jadi dia mengambil ratusan ribu uang tunai hanya untuk membeli persediaan.

alat transportasinya bukanlah pesawat atau kereta cepat, melainkan

1/3

cukup

Chandra pun menjelaskan, “Tuan Harvey.

Nona Selena telah menyelamatkan

menderita karena sakitnya?”

bawah ancaman, dia

sinyal sedikit

mempertimbangkan kemungkinan ini, tetapi

waktu dan meminta pertolongan tentu sangatlah mudah, tetapi dia tidak

jelas bahwa dia melakukan ini

sudah lama ingin pergi dan dia bahkan

matanya merah membara, seluruh

panas hingga tidak bisa menutupi aura

Harvey, daripada mengurusi Nyonya, saya rasa lebih

sudah mendekati 39 derajat.”

Harvey dipenuhi kemarahan dan suaranya sangat sinis, “Injak

yang dibelinya ke

masih terus

hatinya begitu

yang melihat wajah pucat Selena pun bertanya, “Ada apa? Apakah

sakit lagi?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255