Bab 150
Dia akan merasa lebih baik jika tetap tinggal di pulau ini.
Apa pun alasannya, dia tidak akan pergi untuk sementara waktu.
Selena membuka matanya dan melihat langit berubah dari gelap menjadi terang dan
dari ujung langit muncul cahaya putih. Selena pun memutuskan untuk berjalan-
jalan mengelilingi pulau.
Semua orang menyambut baik kehadirannya, mereka dengan antusias
mengundangnya untuk sarapan di rumah mereka sendiri dan berterima kasih atas
persediaan barang yang dia bawa.
Yesa mendahuluinya dengan duduk di tepi laut dan melukis dengan alat–alat
gambar yang dia belikan.
Wajah tampan remaja itu penuh kegembiraan, “Kak Selena, bagus, ‘kan?”
Remaja yang tidak pernah belajar melukis secara sistematis ini memiliki aura yang
tidak dimiliki orang lain. Dulu gambar hitam putihnya saja sudah cukup memukau,
sekarang tambahan warna lain membuatnya semakin menarik.
Selena mengangguk dengan senang hati, “Gambarmu sangat bagus.”
Bakat yang bagus seperti ini jika diasah lebih dalam akan membuatnya memperoleh
banyak pencapaian besar di masa depan.
mengajariku dengan baik, Kak. Maukah kamu tinggal di pulau ini
dengan mata berbinar.
serak, bahkan dia
bisa bertahan.
tidak tahu entah Harvey atau kematiannya yang
wajahmu terlihat pucat. Beberapa hari ini juga
tentang
dan tidur, dia tidak perlu mengkhawatirkan
1/3
KIS BONUS
mengurusnya setiap hari
tenang dan tidak ada
yang berlabuh di pulau itu. Selena akhirnya bisa bernapas lebih lega.
ini bahkan tidak
orang lain sama sekali tidak tahu tentang keberadaan
menggunakan drone untuk pengintaian, angin
jarak jauh di cuaca buruk seperti ini akan sangat
Harvey tidak akan langsung
membuat rencana, ketika
layar itu juga pasti
di sini. Dia mengajari
dan menulis setiap hari, mengajari Yesa cara
belajar cara membuat sol sepatu
pergi memancing
kembali setelah beberapa hari dan dia pasti membawa banyak
dia kembali.
mentari yang terbenam, ketika semua orang menikmati hasil
Selena menyadari bahwa tangan George terlihat aneh.
“Apa kamu terluka?”
di
pelan, “Tidak apa–apa.”
dan menemukan telapak
[HOT]Read novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 150
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been published to Bab 150 with new, unexpected details. It can be said that the author Jus Alpukat invested in the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is too heartfelt. After reading Bab 150, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 150 and the next chapters of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series at Good Novel Online now.