Bab 197
Maisha langsung menjawab tanpa pikir panjang. “Bukankah begitu? Aku dengar kalian masih tinggal bersama, Selena, sebenarnya kamu tahu nggak apa itu cerai? Kamu masih muda, jika begini terus, nggak hanya kamu yang akan mendapat masalah, tetapi itu juga akan membuat Harvey dan Agatha menjadi bahan pembicaraan orang lain. Satu set sumpit hanya ada dua batang sumpit, bagaimana mungkin satu pernikahan bisa bahagia dengan tiga orang?”
Selena sudah tidak bisa membedakan dia sedang sakit hati atau sakit maag, dia merasa organ tubuhnya digigit oleh semut kecil ganas yang membuatnya merasa sangat sakit.
Selena menahan rasa sakit yang kuat, ribuan kata yang ingin dia katakan hanya berubah menjadi senyuman. “Ternyata bagimu aku adalah
orang seperti itu.”
“Ibu jangan berbicara seperti itu kepada adik, dia masih kecil, sangat wajar jika dia nggak mengerti, karena kita adalah keluarga, maka kita
harus saling toleransi, aku nggak apa–apa kok.”
Pada saat ini, Agatha berubah menjadi murah hati, sementara Selena terlihat seperti sangat memperhitungkan setiap masalah.
Maisha berkata dengan membela, “Agatha, kamu jangan khawatir, Selena adalah anakku sendiri, aku nggak akan membiarkannya merusak
hubunganmu dan Harvey.”
Selena merasa organ tubuhnya sedang berdarah, ada bau darah yang kuat di tenggorokannya.
dia tidak ingin menunjukkan kelemahannya di depan
bicara, suara dingin Harvey langsung terdengar,
yang berperasaan dan peduli, tapi kamu nggak perlu membela Selena, sejak kecil dia suka berbohong, aku sangat tahu sifatnya, dia akan melakukan
meremas jari–jarinya, bahkan sudut bajunya pun
mau menjelaskan sepatah kata pun lagi,
sakit, ibu mereka yang sibuk akan mengambil cuti untuk menemani mereka di rumah. Ibu mereka tidak hanya
makan.
pura–pura sakit agar ibunya yang selalu acuh padanya bisa lebih perhatian dengannya, bahkan dia hanya menempelkan telapak tangan di dahinya, atau bertanya padanya dengan prihatin dan merasa sakit hati, Selena akan selalu
Selena langsung ketahuan.
dan
dia juga berharap bisa makan
sudah memikirkan bahwa dirinya ingin makan kue krim berbentuk
“Kenapa kamu nggak
Nyonya, saya melihat wajah Nona nggak begitu sehat, mungkin saja
nggak perlu pergi ke sekolah, hari ini nggak perlu
setelah selesai bicara, dia tidak memedulikan
hari itu ketika dia pergi, setelah pergi,
atau bohong dengan cara meletakkan tangan di dahinya, tetapi dia bahkan tidak ingin melakukan gerakan yang
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 197
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been updated Bab 197 with many climactic developments What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Jus Alpukat , you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 197 now HERE.
Reading Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 197
Bab 197 novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat