Bab 357
Selena tidak bisa berkata–kata. Dalam situasi baku tembak seperti itu, gajah pun akan ambruk saat tertembus peluru, bagaimana mungkin seseorang bisa menggunakan pisau untuk menusuk Isaac?
Saat Isaac kembali, dia tidak mengatakan sepatah kata pun tentang kejadian di rumah sakit dan hanya menjelaskan singkat.
Dari rekaman CCTV dan saat mengingat wajah bersih dan tampan pemuda itu, Selena merasakan keringat dingin membasahi punggung.
Dia tidak menyangka orang yang sangat dipercayainya adalah orang yang kejam.
“Kalau dia nggak terluka, dari mana asal lukanya?”
Harvey menyentuh dagu Selena dengan ujung jarinya yang hangat. “Seli, apa kamu beneran nggak tahu alasan perbuatannya? Apa dia selalu terlihat polos, lembut, dan perhatian di depanmu? Kalau dia terluka karenamu apa kamu bakal merasa bersalah dan menyalahkan diri?”
Selena mengedipkan matanya, tidak bisa menyangkal. Harvey melanjutkan. “Jangan karena dia masih muda jadi nggak punya niat licik. Waktu itu kalau aku nggak pakai kekuatanku buat menghentikanmu. kutakutkan kamu sudah dibawa ke luar negeri dan nggak bisa pulang lagi.”
Melihat Selena tetap
diam, Harvey mengeluarkan rekaman CCTV dari sudut pandang lain.
“Malam itu aku sudah tonton rekaman CCTV berulang kali, orang ini seharusnya Isaac.”
tidak terlihat sepenuhnya, membuat mereka makin sulit mengenali seseorang
di antara banyak orang dan situasi
Harvey yang menunjuk pria bertubuh kurus. Dibandingkan dengan orang di sampingnya, dia memang
yang masih belum dewasa. Dia terlihat
selama beberapa waktu, jadi dia tahu betul seberapa
I
menembak Isaac.
pistolnya pada seorang perawat wanita dan menembaknya tanpa ragu. Selena tidak sanggup mengucapkan
Isaac, tetapi dia bisa
George, pikiran orang yang menembak pistol harus tenang. Jika pikirannya
rasa simpati, tembakannya akan meleset, bahkan bisa jadi tidak
tepat sasaran.
selama bersama
masih berpikir
bisa membantah. Dari air mata yang terus mengalir dari matanya, Harvey bisa merasakan pandangannya
menaruh kedua tangannya di bahu Selena. “Seli, dia dari awal sudah deketin kamu dengan niat jelek. Masih ingat waktu dia diberi obat di kapal? Aku sengaja memeriksa rekaman CCTV setelahnya, dia sudah lihat saat Alana memasukkan obat, tapi dia masih minum. Menurutmu, buat apa dia melakukan
pernah melihat kegelapan sejati.
Harvey dengan tajam. Jadi malam
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 357 - The hottest series of the author Jus Alpukat
In general, I really like the genre of stories like Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat stories so I read extremely the book. Now comes Bab 357 with many extremely book details. I can't get out of reading! Read the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 357 story today. ^^