Bab 156 

Samantha menggertakkan giginya dengan kebencian. 

Oliver ini sudah dipukuli namun masih berani keras kepala dan membantah? 

“Kakek....” Samantha tersedak, “Kalau Oliver tidak bersedia, maka biarkan saja, saya tidak mau memaksanya, juga tidak mau dia semakin membenciku....” 

“Tidak bisa! Saya tidak pernah mengingkari ucapanku.” Borris melihat Samantha yang ditindas membuat dia semakin kesal, “Kalau dia tidak mau mengaku, saya akan terus menghukumnya.” 

“Jangan.....” 

Samantha berteriak dengan realistis. 

Namun dia masih duduk dengan anggun di sofa, menyeka air mata dari sudut matanya dengan tisu. 

“Kakek, kamu sudah tua dan pikun!” Oliver juga berteriak kesal, “Kamu sudah dibodohi oleh wanita jahat ini!” 

“Kamu...kamu...” 

Perkataan itu merangsang saraf Borris, dan saat dia mengangkat rotan dan hendak mengayunkannya pada tubuh Oliver, sesosok bayangan bergegas menghampiri. 

Dia segera memeluk Oliver dengan erat, dan menyembunyikan badan kecilnya dalam pelukannya. 

dan rotan itu mendarat di

suara pukulan yang jauh

tidak merasakan sakit, sebaliknya dia

hangat. 

mengangkat kepalanya, dia melihat Samara.

kenapa...kenapa kamu

dipukul beberapa kali oleh Kakek buyutnya, memang terasa sakit tapi dia sama

yang melindunginya membuat hatinya terasa pedih

ingin saya kemari?” Samara berkata dengan

Saat ini…. 

kalau bagian terlembut didalam hatinya, dihantam oleh

seperti akan menangis, tapi dia masih mengepalkan tangannya dengan erat,

mana mengatakan kata–kata yang tidak sesuai dengan isi hati.....” Samara mendengus pelan, “Saya

tidak menyangka Samara akan menerobos masuk kedalam kediaman Costan.

tidak menyangka....

masuk dan langsung menggunakan tubuhnya untuk melindungi Oliver dari pukulan rotan.

Borris mengenggam rotan dengan erat, dan menatap punggung Samara, “Bagaimana kamu bisa masuk

umurnya, berapa umurmu?”

menahan

mendidik anak kecil dengan menggunakan rotan

ini?” 

pun saya pernah menjadi kepala keluarga Keluarga

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255