Bab 155 

Samara baru saja keluar dari ruang autopsi. 

Jane yang mengenakan masker masih menutupi hidung dan mulutnya dengan tangan, dan terlihat seperti akan muntah. 

“Saya tidak tahan lagi....” Jane melambaikan tangannya, “Ini digali dari saluran pembuangan, entah sudah berapa lama dia terkubur didalam situ?” 

“Dokter forensik di kehidupan nyata memang memiliki pekerjaan yang sangat menderita.” Samara menepuk nepuk pundaknya : “Jangan lupa selain melakukan autopsi, kita juga memberikan bukti untuk menyelesaikan kasus ini.” 

“Saya tahu.” 

Jane tidak tahan dengan aroma busuk dari mayat yang menempel di tubuhnya, dia menarik Samara ke kamar mandi untuk mandi. 

Dan pada saat itu, ponsel Samara berdering. 

Saat melihat panggilan dari Olivia, dia merasa suasana hatinya membaik, dan mengangkatnya sambil tersenyum. 

“Hu.…. 

“Selamatkan kakak.....” 

Samara yang mengangkat telpon langsung disambut oleh suara Olivia yang terisak–isak. 

“Ada apa dengan Oliver?” Samara tercengang, dan suaranya menegang, “Katakan pelan–pelan, saya disini, tidak akan terjadi apa–apa.” 

Mendengar suara Samara membuat Olivia merasa lebih tenang. 

buyut...memukul kakak....kakak tidak

panik dan merasa sakit hati.

merasa benci pada dirinya yang tidak bisa berbicara dengan benar, dan tidak bisa

mendengarnya langsung mengerti maksud Olivia.

dia juga seperti mendengar suara Oliver

tetapi entah bagaimana Samara bisa mendengar suara Oliver yang dipukuli

pukulan demi satu

yang sama,

Saat ini...... 

tanpa izinnya, tidak ada yang boleh menyentuh sehelai rambut Oliver dan Olivia.

saya akan segera ke sana.”

berbicara, Samara menutup

dingin, dan bergumam, “Bos, ada apa denganmu? Ekspresimu

urusan pendataan akan kuserahkan pada kalian, dan laporan diagnosisnya akan saya kirim ke emailmu nanti.” Samara mematikan

“Oh, oh...” 

langsung pergi setelah selesai

dan merasa kalau bosnya bukan pergi untuk menyelesaikan urusan,

Setelah turun. 

polisi yang mengendarai sepeda motor dan baru mau mencabut kuncinya.

: “Konsultan Forensik Khusus, Samara, pinjamkan dulu

Wajah petugas polisi muda itu kebingungan.

sepeda

sepanjang perjalanan, dia terus mengelak kesana kemari, rambut panjangnya diterpa angin dan knalpot

sepeda motor di

mengendarai sepeda motor, namun tubuhnya masih kuat, dia bisa menyingkir dari mobil yang ada disampingnya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255