Bab 131 

Saat jari Jonas hendak mendarat di pipinya, Samara tanpa sadar melangkah mundur dan bergumam. 

“Jonas, apa...apa yang kamu lakukan?” 

Jonas menyadari kalau perbuatannya sudah melewati batas, dan segera menarik tangannya dan menatapnya dengan tatapan bersalah. 

“Saya refleks, ingin melepas topeng wajahmu tanpa persetujuanmu...” 

“Topeng ini memang tidak terlalu menarik.” Samara berkata, “Namun saat ini saya belum bisa melepasnya dan menjadi diriku yang sebenarnya.” 

“Saya tahu.” 

Andrian yang melihat Jonas dan Samara berdiri didepan pintu ruang istirahat dan tidak masuk kedalam, mengerutkan keningnya : “Tuan Muda, Nona Samara, Pengacara Adam sudah tiba, Tuan Besar serta beberapa Tuan lainnya sedang menunggu kalian didalam.” 

Andrian membuka pintu, Samara dan Jonas melangkah masuk kedalam. 

Tapi... 

dia menyadari kalau yang duduk di ruang istirahat tidak hanya Tuan Firman seorang, kedua putranya Willis dan

Firman melihat Samara, senyuman di wajahnya langsung merekah.

serta istri mereka seketika menjadi

untuk apa kamu

Perkataan Kakak tidak salah, hari ini yang hadir semua bermarga Gandhi, untuk

berebut dan bertengkar,

Firman memainkan longkat yang ada ditangannya, dan berkata dengan bijak: “Adam, tolong bacakan

surat wasiat dan mulai membacanya.

meninggal dunia, 95% saham yang dimiliki olehnya akan diwariskan kepada Tuan Jonas.

nama Keluarga Gandhi akan diwariskan kepada Watson

antik, seluruhnya akan diwariskan kepada

Willis dan istri mereka berubah drastis, dan saat mendengar bagian Samara, kedua kakak beradik

tidak mendapatkan hak atas saham,

tidak akan memakan anaknya! Kenapa kamu tidak membagikannya

juga

sesuatu saja sudah lumayan! Kalian berempat,

memandang wajah ibu kalian, berani–beraninya masih

mengenakan baju tahanan dulu

membuat mereka semua tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255