Bab 373 

Vincent tertawa: “Si tua Hale, kau sendiri yang bilang yah.” 

“Kalau aku menang, nyawamu menjadi milikku!” 

Dokter Hale menggertakkan giginya: “Ya, aku yang bilang.” 

**Tapi kalau kau kalah, kau harus bersujud dan meminta maaf kepadaku!” 

 

Vincent tertawa dengan terbahak–bahak, “Aku akan kalah3” 

“Si tua Hale, jangan mimpi di siang bolong!” 

“Hari ini, aku akan membuatmu mengaku kalah!” 

Orang–orang yang ada di sekitar langsung berbicara dengan riuh. 

“Dokter Hale sudah gila ya? Dia sendiri saja tidak mungkin bisa menang melawan Vincent lantas dia menaruh semua harapannya pada pemuda itu?” 

“Dia bahkan mempertaruhkan nyawanya? Sekalipun Vincent tidak membunuhnya tetapi setelah ini, apa dokter Hale masih berani keluar dan menghadapi orang banyak? 

“Aku rasa semua ini gara – gara si pemuda itu. Jika dia tidak membuat Vincent marah terus, apa hal ini akan terjadi sampai seperti ini?” 

“Haih, anak muda yang terlalu sombong. Nantinya dia sendiri yang harus menanggung resikonya!” 

“Biar dia rasakan! Seorang benalu tak berguna yang hanya bisa membersihkan toilet RS juga berani berbicara dengan begitu kasar terhadap para senior di bidang medis. Dia pantas mati!” 

nontonin drama mereka sajalah. Untuk apa repot

dan mereka sama sekali

bahkan merasa

sudah mengatur semuanya. Meskipun Reva benar–benar memiliki kemampuan pun, dia

masalah hari ini berkembang melebihi harapannya.

menyangka dokter Hale berani bertaruh dengan Vincent

dendam itu dan berpikir

membantunya membalaskan dendamnya. Ini

mcdis

beberapa sambutan sopan lalu pasien yang dibawa oleh setiap provinsi dibawa

pasien ini tampaknya sangat serius clan

hebat dari berbagai provinsi itu. Setelah diteliti, semua orang akan mulai beraksi.

juga mendapat rekam medisnya lalu dengan cepat dia menyerahkannya kepada Reva. “Tuan

Reva tidak mengambil rekam medisitu. Matanya

warisan dari liontin giok tersebut sehingga tidak hanya ketrampilan medis para leluhur saja yang dia dapatkan tetapi juga pengalaman puluhan tahun para leluhurnya dalam praktek kedokteran.

hanya perlu melihat para pasien saja lalu dia sudah bisa mengetahui penyakit pasicn itu

itu kadang – kadang ada beberapa catatan yang bisa mempengaruhi penilaiannya.

naik ke panggung. Dia mulai merawat pasien

ahli akupuntur dengan tiga jarum peraknya dan

“Tuan Lee, ayo kita... kita mulai juga?”

seperti ini tidak hanya bergantung kepada siapa yang ahli

Kalau yang lain

Reva tetap tenang. “Jangan terburu – buru.

Situasinya sedang serius, apa lagi yang mau

penyakit koma yang anch. Dia tidak dapat disclamatkan dengan cara apapun.

melihat rekam mculis pasien ilu, dan di catatan

senyum puas dokter Vincent meinbuka as jarum peraknya dan mengeluarkan tiga buah jarum perak. Lalu ia

juga sengaja memulai dengan cepat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255