Bab 459 

Nara langsung marah dan berkata dengan penuh emosi, “Kau... kau masih berani mengadu kepada papa dan mama?” 

“Kau lihat saja bagaimana papa dan mama akan bersikap kepadamu kalau mereka tahu bahwa kau telah membuat kekacauan di rumah ini!” 

Hana mencibir: “Kebetulan sekali.” 

“Saat aku memberitahu mereka mengenai hal ini, papa dan mama sangat mendukung aku.” 

 

“Papa dan mama sudah bilang bahwa koneksi sangat penting dalam bisnis 

ini.” 

“Mereka ini akan menjadi mitra bisnis kita di kemudian hari. Kalau kau mengusir mereka sekarang maka itu artinya kau akan menghancurkan bisnis papa dan mama.” 

“Hmm, Nara, kau tidak ingin papa dan mama pulang sekarang juga untuk menangani masalah ini, kan?” 

Nara marah sekali hingga tak bisa berkata apa – apa. Papa dan mamanya sekarang benar– benar memiliki masalah dengan Reva. Jika masalah ini diperbesar, pada akhirnya Reva juga yang akan menderita. 

Dan pada akhirnya Nara hanya bisa memilih untuk setuju. Dia menatap Reva dengan tatapan tak berdaya. 

Reva menghela nafas dan mengangguk dengan tenang. Dia tidak mau membuat Nara merasa susah hati. 

Nara menggertakkan giginya dan berkata, “Oke, kalau begitu malam ini kalian lanjutkan saja pestanya!” 

“Tetapi, lain kali tidak boleh diulang lagi!” 

Dengan bangga Hana berkata, “Nara, di dalam keluarga ini, ucapanmu tidak bisa dianggap.” 

yah, nanti aku akan meminta papa dan mam untuk mengubah nama di atas sertifikat rumah ini setelah mereka kembali. Biar kau tidak bisa selalu mengatakan bahwa aku tinggal di rumahmu.”

sekali lagi, rumah ini milik keluarga Shu

selesai berbicara, Hana mclambaikan tangannya

lanjutkan

mainkan musiknya Bersenang

itu langsung bersorak. Dan musik yang hingar

pa Akhirnya dia hanya bisa ke atas bersama Rova

sampai di depan kamarnya, dia mendapati bahwa pintu

“Apa yang terjadi?” 

tidak mengunci pintunya pada saat pergi

lalu membuka pintunya dan masuk. Begitu masuk dia mendapati sepasang pria dan

dengan setengah dari pakaian mereka yang sudah tidak

kalian lakukan?” Desak Nara,

si pria itu berkata,

tidak ikut aturan siapa yang duluan yah siapa

benar–benar sangat marah sekali. Ini adalah kamar dia dan Reva.

malah mendatangi kamarnya dan melakukan hal

dari sini!” Nara langsung meraung.

melongokkan kepalanya dan berkata dengan marah, “Hei, kenapa kau begitu galak?”

“Memangnya ini kamarmu?” 

belum giliranmu koq!”

emosi Nara berkata, “Kamar ini adalah

ini.

tertegun sejenak lalu bergumam dengan suara rendah, “Yang benar?”

bahwa kamar ini dapat digunakan untuk

terjadi sekarang?”

sudah benar – benar marah langsung menoleh dan berteriak

berkata, “Ada apa?”

mau cari masalah

menunjuk ke kamarnya dan berkata dengan marah, “Tolong kau jelaskan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255