Bab 469 

Hiro dan Hana tampak terkejut. Orang–orang ini memang tidak tahu identitas Tiger tetapi mereka berdua tahu. 

Tiger adalah orang yang sama sekali tidak bisa mereka singgung! 

Tanpa menunggu Tiger menjawab, dengan cepat Hiro berkata, “Aduhh, kalau kak Tiger bertanya, kalian jawab saja dengan jujur!” 

“Kak Tiger, mereka tidak tahu siapa dirimu jadi tolong jangan masukkan ucapan mereka ke dalam hati.” 

 

Sekelompok orang itu tampak sangat terkejut. Mereka merasa heran mengapa Hiro begitu takut kepada Tiger. 

“Hiro, apa yang sedang kau lakukan?” 

“Dia kan hanya manajer kecil yang bekerja di perusahaan Nara saja.” 

“Untuk apa kau mempedulikan bajingan seperti dia yang hanya bisa menjilat bosnya?” 

Ujar si pria bertato itu dengan menggerutu. 

Hiro langsung terperangah. Mana ada orang yang berani berbicara seperti ini dengan Tiger? 

“Kau... kau, cepat tutup mulutmu!” 

“Apanya yang manajer kecil. Aku kasih tahu kepada kalian, dia adalah Lord Tiger!” 

“Apa kau pernah dengar nama Lord Tiger dari jalan Selatan?” 

“Di kota Carson ini siapa yang berani tidak menghormati kak Tiger?” 

kau minta maaf kepada kak Tiger!” ujar Hiro dengan

Tentu saja dia pernah mendengar nama Lord Tiger dari

kau jangan suka

Lord Tiger dari jalan Selatan itu bisa kesini?”

pria bertato itu

berkata, “Siapa juga yang bercanda denganmu. Dia ini benar–

pria bertato itu langsung lunglai dan hampir

Tiger, aku.. aku benar–

maafkan

bertato itu langsung tampak gemetaran dan tak

juga langsung

bertato itu lalu berkata dengan dingin, “Aku akan bertanya sekali lagi, siapa

menatap dan masih tidak ada satupun yang berani menjawab.

berubah menjadi dingin. “Oke, ngga ada yang mau

aku anggap kalian semua pernah masuk ke kamar itu!”

semua orang langsung merasa cemas. Dengan panik seorang wanita berkata, “Lord... Lord Tiger, aku... aku belum pernah masuk ke kamar

berkata, “Kau belum pernah masuk, jadi siapa yang pernah

itu langsung membeku setelah beberapa saat dengan suara kecil dia berkata, “Aku tidak

belum

menyebutkan siapa yang pernah masuk ke kamar itu

tiba – tiba dia berkata, “Aku... aku tahu siapa yang pernah

itu sambil menunjuk ke beberapa orang di sana. Dan beberapa orang ini langsung memaki.

pantang menyerah. Dia berdebat dengan mereka dan akibatnya terjadilah

membentak mereka semua, “Dasar brengsek,

sekarang. Siapapun yang pernah masuk ke kamar itu bisa

nanti aku akan memeriksanya, dan kalau sampai ketahuan olehku, huhh, aku akan patahkan kedua kaki anjingnya

kali ini tak ada satupun dari mereka yang berani berbicara lagi.

berdiri. Orang – orang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255