Bab 839

Sang direktur departemen ini mengikuti keluarga ini dengan ekspresi bangga.

Dia sudah sering melakukan hal–hal seperti ini sebelumnya.

Menggunakan anggota keluarga pasien untuk mencari masalah dengan dokter lain sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan dari masalah ini.

Dia yang bisa mendapatkan posisi ini dalam usia muda, tidak hanya mengandalkan keahliannya saja tetapi juga kemampuannya untuk bercerita sembarangan.

Devi yang berdiri di pojokan mengerutkan keningnya.

Tadinya dia tidak mempedulikan sang direktur departemen sekalipun dia memujinya seperti tadi, Devi juga tidak peduli.

Namun tak disangka, orang ini ternyata begitu keji. Dia bahkan menghasut keluarga pasien untuk membuat

onar.

Untung saja, Reva sudah menyembuhkan pasiennya. Kalau pasiennya belum disembuhkan dan terjadi sesuatu dengannya, bukankah Reva akan mendapatkan masalah?

Sambil menggertakkan giginya, Devi langsung berbalik dan kembali ke bangsalnya.

Dia menyeret Reva ke samping dan berbisik, “Kak Reva, apa yang akan terjadi pada pasien ini kalau dia tidak meminum obat yang kau resepkan?”

Reva menatapnya dengan curiga: “Kenapa tidak diminum?”

Devi: “Jangan tanya kenapa, jawab saja pertanyaanku!”

Reva berkata, “Ini adalah semacam serangga sihir yang menempel di tubuh dan bisa menyerap vitalitas orang.”

seperti ini juga karena vitalitas

minum obatnya maka dia akan berbaring di ranjang rumah sakit ini terus dan dia akan

mengangguk dengan

Dia tidak paham dengan maksud Devi.

ini, pintu bangsal tiba tiba di dorong

dari luar. Begitu si wanita masuk, dia langsung menunjuk ke Reva

yang kau

menyuruhmu

dan berkata, “Aku disini

wanita menerjang dan hendak menendang Reva sambil berkata, “Persetan, kau ingin

“Aku akan membunuhmu!”

dari si wanita ini juga ikut maju lalu bersiap untuk mengepung

hendak menjambak rambut Devi dengan tangannya. Dia menganggap

berdiri di depan pintu bangsal dengan wajah angkuh sambil menyaksikan

orang ini lalu menarik Devi menjauh sambil mengerutkan

kalian lakukan?”

dan menyelamatkannya. Apa maksud dari sikap

geram wanita itu berkata,

aku tidak

sebagai bahan penelitian karena

aku beritahu kepadamu yah, kalau kau berani menyentuh sehelai rambut suamiku

kesal dan menatap Reva dengan marah.

Hall

mengerutkan keningnya. Apa apaan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255