Bab 898

1

Malamnya ketika Reva dan Nara pulang, mereka mendapati Alina sedang duduk sendiri di sofa.

Sore tadi dia bertemu dengan Jayden dan Vivi. Mereka mengobrol cukup lama dengan tujuan untuk meminta bantuan darinya. Mereka memintanya untuk membantu meminjamkan 10 juta dolar.

Alina menolak terus namun pada akhirnya Jayden dan Vivi berlutut di lantai untuk memohon kepadanya.

Dia benar–benar tak tahan dengan permohonan mereka berdua akhirnya bersedia untuk mentransferkan 10 juta dolar kepada mereka.

Sekarang setelah sampai di rumah, dia merasakan gejolak ketakutan di hatinya.

Setelah melalui beberapa masalah ini, dia juga tahu bahwa keponakannya sama sekali tidak bisa diandalkan. Dia sangat khawatir kalau sampai terjadi sesuatu nantinya.

“Ma, kau kenapa?” tanya Nara dengan penasaran.

Tubuh Alina bergetar lalu dia mengibas – ngibaskan tangannya sambil berkata, “Tidak… tidak ada apa apa…”

Nara tampak sedikit bingung. Reaksi Alina ini tidak menunjukkan dia baik–baik saja.

Setelah duduk sebentar lalu Alina tak bisa menahan dirinya untuk berkata, “Nara, kau kemarilah sebentar. Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu.”

Nara menghampirinya dan duduk di sampingnya: “Ma, ada apa?”

dalam lalu berkata dengan suara rendah, “Aku… aku punya teman yang sedang

ini rampung, nilainya sekitar

kekurangan dana sehingga

ingin mengumpulkan uangnya, mungkin sekitar beberapa juta dolar. Ba… bagaimana

di sampingnya mengernyitkan keningnya lalu berkata, “Ma, ini adalah penipu!”

“Proyek apa yang nilainya

sendiri yang

proyeknya itu benar–benar sehebat dan setinggi itu nilainya, para investor di luar sana pasti sudah antri. Apa dia masih perlu meminjam uang darimu?”

dan trik ini, jadi kau jangan

dengan terburu–buru dia berkata, “Tetapi… tetapi temanku ini

mendengus dingin: “Memangnya kenapa dengan orang

orang bule itu tidak

si Apple itu, apa

juga bilang bahwa dirinya adalah CEO dari perusahaan

pada akhirnya belangnya ketahuan, kan? Ternyata dia hanyalah seorang guru bulen di sekolah taman kanak-kanak yang dikelola oleh

kau jangan lagi percaya dengan orang

kau mau begitu meninggikan

langsung

sedikit panik: “Ma, kau… kau sudah berinvestasi

mengibaskan tangannya, “Sembarangan bicara saja kau!”

“Bagaimana mungkin?”

akan aku bicarakan dulu dengan kau dan

kira aku benar–benar bodoh?”

kau tidak berinvestasi kepadanya yah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255