Bab 299 Arogan dan Prasangka

“Apa?! Satu tiket dua triliun?! Kenapa mereka nggak sekalian merampok saja?!”

Begitu mendengar nominal yang disebut oleh Dion, Jesper langsung marah besar.

Biarpun Thomas adalah kapten tim tempur Provinsi Denpapan, harga sebesar dual triliun per satu tiket ini juga terlalu mahal.

Dion berkata, “Menurut informasi yang kuperoleh, Thomas dilatih secara khusus Dewa Perang. Dewa Perang secara khusus mengeluarkan dokumen pengangkatan

untuknya. Jadi, kali ini Dewa Perang pasti akan hadir.”

“Benarkah?”

Jesper berkata dengan curiga, “Biarpun Dewa Perang hadir di lokasi, harga dua triliun per satu tiket juga benar–benar di luar nalar. Apa mungkin karena melihat

kita adalah tiga keluarga besar, mereka ingin memeras uang kita ….”

“Biarpun diperas, aku juga terima!”

Tiba–tiba, Oliver menyelanya, “Apa pun yang terjadi, Keluarga Lukito akan menghadiri acara pengangkatan kali ini. Terlepas dari dua triliun ini untuk Dewal

Perang atau untuk Thomas, selama mereka menginginkan uang, aku akan memberi

mereka uang. Selama bisa menjalin hubungan dengan salah satu dari mereka, keuntungan yang akan diperoleh Keluarga Lukito melebihi dua triliun ini.”

“Ya, Keluarga Santosa juga akan berpartisipasi dalam acara itu.”

Hati Dion juga sudah mulai tergerak.

Jesper tersenyum getir dan berkata, “Tiga keluarga besar adalah satu kesatuan.

itu, bagaimana mungkin Keluarga

nggak ikut berpartisipasi?”

tetapi sesungguhnya tiga

merupakan satu

bersama, tiga keluarga besar ini saling bersaing satu

sama lain.

kalah dari dua keluarga lainnya

“Apa kalian sudah menerima pesan dari Keluarga Mahasura ibu kota

“Sudah.”

menganggukkan kepala mereka

ini, mereka sedang menghadapi musuh besar mereka, Raka. Mereka sama

menganggap serius Ardika.

mematuhi perintah Keluarga

provinsi.

dengar diam–diam Keluarga Buana sedang mengincar Grup Agung

Ardika. Menghancurkan karier istrinya dan membuatnya hidup tersiksa saja sudah cukup. Anggap saja kita sudah menjalankan perintah dari

menurutku ide

orang yang paling membenci Luna adalah Jesper. Begitu

dengan dingin, “Sekarang kediaman wali kota dan Grup Sentosa Jaya adalah satu kesatuan. Kalau kita ingin menjatuhkan Luna, kepolisian kota pasti enggan bekerja sama dengan kita. Bagaimana kalau kita menyerahkan kasus ini kepada

pada Kota

tidak punya

Kalau

dengan acuh tak acuh, tidak terlalu

serius hal itu.

Agung Makmur

mendarah daging.

saja, nasib mereka pasti akan berakhir

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255