Bab 300 Tidak Lama Lagi Dia Akan Turun Jabatan

Harga sebuah tiket dinaikkan hingga mencapai angka dua triliun adalah maksud

Ardika.

Kemarin, saat berada di vila nomor sembilan, dia sudah mendengar pembicaraan

Melia dan Daniel dengan sangat jelas.

Dia baru tahu tiga keluarga besar berencana menghadiri acara peresmian jabatan

Thomas, lalu menjalin relasi dengan Thomas untuk menghadapinya.

Bukankah rencana itu sangat konyol?

Karena itulah, Ardika berencana memenuhi keinginan tiga keluarga besar dan

membiarkan mereka mengalami kerugian yang besar.

Lagi pula, tiga keluarga besar memperoleh aset mereka dengan cara merebut milik

orang lain.

Dengan kata lain, uang yang mereka miliki adalah uang kotor.

Ardika dan Draco sedang mengobrol dengan santai.

Sementara itu, di Grup Agung Makmur, Luna sedang mengadakan rapat sesuai

jadwal dan mendengarkan laporan pekerjaan para petinggi perusahaan.

“Fokus utama perusahaan masih tertuju pada proyek Kompleks Prime Melati Persiapan pemasaran awal sudah matang, pemasaran akan resmi dijalankan pada

lusa.”

sebesar lebih dari empat triliun yang diperoleh perusahaan

pemasaran. Ditambah lagi dengan hubungan perusahaan dengan berbagai bank besar Kota Banyuli sangat baik, perlahan–lahan pengaruh

kami, kompleks baru kita ini disambut baik oleh publik.

Gita,

Melati

atas pemasaran

adalah sumber daya manusia yang direkrut oleh Grup

dengan serempak, Ardika mengirim orang berbakat ini untuk membantu

Gita, para petinggi perusahaan menyunggingkan seulas senyum yang sudah

Makmur. Para petinggi

karyawan perusahaan saling bekerja

saling melempar tanggung jawab antar sesama petinggi

pemimpin tertinggi perusahaan, tentu saja Luna juga

pandai dalam membangkitkan semangat rekan–rekan.

Tugasmu dan semua anggota departemen

Setelah kompleks selesai dipasarkan, aku

bonus yang

“Bam!”

Luna sempat menyelesaikan kalimatnya,

terbuka.

membuat semua orang yang berada di dalam ruang pertemuan terkejut. Mereka langsung melemparkan sorot mata penuh.

arah pintu.

berkata dengan kesal, “Pak Wisnu,

terlebih dahulu sebelum

ruangan, lalu memelototi petinggi perusahaan yang berbicara itu dan berkata, “Dasar sialan! Siapa yang memberimu nyali untuk berbicara seperti itu kepadaku? Dulu, aku

masuk!”

sekarang adalah sekarang. Sekarang pemegang kendali atas Grup

ayahmu lagi. Sekarang

ini adalah Bu

bersikeras melawan

direktur Grup

perusahaan, pria itu tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255