Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 321
Bab 321 Berlutut
“Ardika, slapa suruh kamu mematahkan kaki orang lain, lalu memasukkan banyak alkohol ke dalam tubuh orang lain sampai–sampai menyebabkannya masuk ke ICU dan hampir kehilangan nyawa.”
“Kalau bukan karena Grup Lautan Berlian maju sebagai menengah, Kresna dan yang lainnya pasti akan membunuhmu dan menghancurkan keluargamu! Kalau nggak, mereka pasti nggak akan berhenti membalas dendam!”
Seolah–olah melakukan semua hal ini demi kebaikan Ardika sendiri, Tina mengucapkan beberapa patah kata untuk membuka pikirannya.
Maksud wanita itu adalah agar Ardika jangan terlalu memedulikan harga dirinya dan menyelesaikan masalah ini.
Namun, sikap meremehkan wanita itu benar–benar membuat Ardika kesal.
Apa wanita itu berpikir bisa sesuka hati memintanya berlutut pada siapa pun?
Tepat pada saat ini, pintu lift terbuka. Mereka sudah sampai di lantai enam.
“Sudah kubilang belum tentu siapa yang akan berlutut pada siapa!”
Ardika sama sekali tidak melirik Tina.
Setelah melontarkan satu kalimat itu dengan dingin, dia langsung melangkah keluar dari lift tanpa menoleh ke belakang.
“Huh, dasar nggak tahu diri!”
Saking kesalnya, Tina hampir saja ingin berbalik dan pergi begitu saja.
Dia benar–benar sangat kesal pada Ardika. Jelas–jelas pria itu tidak memiliki kemampuan apa pun, memangnya kenapa kalau pria itu berlutut demi menyelamatkan istri sendiri?
Kalau bukan karena mempertimbangkan Luna, Tina sama sekali tidak memedulikan hidup dan mati pria itu.
Sambil menatap punggung Ardika, Edrik berkata dengan dingin. “Tina, bocah itu benar–benar nggak menghormatimu. Setelah keluar dari rumah sakit, aku akan memberinya pelajaran dan menyuruhnya untuk
meminta maaf
ikut campur urusanku!”
dengan sorot mata dingin dan berkata, “Lalu, Edrik, aku sudah
denganmu.”
dia segera menyusul Ardika.
selama ini aku
kilatan tajam
suster, ketiganya sampai di depan
sudah datang untuk berlutut
keluar dari bangsal dan
zaman sekarang ini, masih ada orang yang berlutut untuk meminta
seperti ini sangat
menunggu untuk menyaksikan pertunjukan yang menarik.
tampak sedikit
bodoh pun tahu Edrik sengaja meninggikan volume suaranya. Dia ingin mempermalukan Ardika dengan membuat Ardika berlutut pada
“Krek!”
pintu bangsal terbuka dari dalam.
di depan pintu. Edrik menyunggingkan
membuka pintu? Ada orang
masih nggak
Ardika, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, “Kenapa
sana? Pak Kresna sudah keluar, cepat
pucat pasi, bulir–bulir keringat menetes
yang tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tiba–tiba kedua kakinya terasa lemas.
“Bam!”
banyak orang, Kresna
hantaman keras lutut membentur lantal itu, membuat orang yang mendengarnya
[HOT]Read novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chatper 321
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been published to Chatper 321 with new, unexpected details. It can be said that the author Sarjana invested in the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is too heartfelt. After reading Chatper 321, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Chatper 321 and the next chapters of Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series at Good Novel Online now.