Bab 339 Siapa yang Satu Pihak dengan Kallan

“Hah, kamu? Sebelum keinginanmu itu tercapai, aku akan membutakan matamu sekarang juga!”

Arif adalah orang yang sangat kejam, dia tidak mungkin takut hanya karena ancaman Ardika. Saat berbicara, dia langsung mengarahkan belati ke wajah Ardika.

“Dor!”

Tepat pada saat ini, tiba–tiba terdengar suara tembakan yang memekakkan telinga dari arah pintu di belakang. Ardika.

Apa yang terjadi?

Dari mana asal suara itu?!

Saking ketakutan, sekujur tubuh anggota Keluarga Buana langsung gemetaran. Mereka belum mengerti apal yang sedang terjadi.

“Klang!”

Tiba–tiba, belati dalam genggaman Arif terjatuh ke lantai.

“Ah! Kakiku!”

Tubuhnya juga ikut terjatuh ke lantai, dia memeluk kakinya dan berteriak dengan histeris.

Bulir–bulir keringat mengalir keluar dari tubuhnya, sekujur tubuhnya tampak bergetar dengan kencang, sangat Jelas bahwa dia sangat kesakitan.

Kaki Arif sudah tertembak, darah terus mengalir dari bekas hantaman peluru itu.

Menyadari orang yang tertembak adalah Arif yang merupakan anggota Keluarga Buana, orang–orang lainnya langsung berdiri mematung di tempat dan tampak sangat terkejut.

“Lindungi Tuan Ardika!”

Saat ini, terdengar suara teriakan keras dari arah pintu, orang pertama yang menerobos masuk adalah Marko dengan menggenggam sebuah pistol.

anggota kepolisian lainnya juga mengikutinya masuk ke dalam kediaman Keluarga Buana,

terluka, “kan?” Karena dalam situasi darurat,

sang Dewa Perang dilukai oleh pelaku kriminal saat dirinya juga berada di lokasi

tidak mampu memikul

akan bisa

+15 BONUS

Arif yang sudah tergeletak di lantal dan berkata, “Tambahkan tuntutan atas

oleh Arif, pria itu belum tentu

di penjara

ditambah tuntutan atas percobaan penyerangan terhadap Dewa Perang, maka

akan membusuk di penjaral

“Baik!”

tangannya kepada bawahannya dan berkata, Tangkap

kemudian, Arif

seperti ini, pria kejam itu masih berusaha meronta

mau menangkap orang, tangkap dia! Apa kalian adalah polisi

matamu lebar–lebar dan

dan

dari Divisi Investigasi Provinsi kantor polisi

kalian sudah salah tangkap orang!

istri idiot ini! Untuk apa kamu menangkapku?!”

Pak Marko. Kita berada di pihak yang sama. Untuk apa kamu menangkap

sama saja dengan menyerang anggota sendiri.”

anggota Keluarga Buana lainnya ikut berkomentar. Pada

menghela napas lega.

anggota kepolisian dari kantor polisi provinsi ini dipanggil oleh tiga keluarga besar ke Kota Banyuli untuk

salah tangkap orang.

kalian! Siapa yang satu pihak dengan kalian?!”

arah Ardika dan mulai memberi penjelasan kepada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255