Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 343
Bab 343 Cepat Atau Lambat Pasti Akan Bercerai
Sebelumnya, saat perusahaan direbut oleh Keluarga Buana, anggota Keluarga Basagita sama sekali tidak
berdaya.
Kini, begitu melihat Luna sekeluarga sudah mengambil alih perusahaan dari Keluarga Buana, mereka sangat cemburu dan kesal.
Luna membiarkan orang–orang tidak berkemampuan ini melampiaskan amarah mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah selesai menandatangani kontrak, dia langsung membawa anggota keluarganya meninggalkan kediaman Keluarga Buana, bahkan tanpa menoleh ke belakang untuk melirik anggota Keluarga Basagita.
“Huh, berlagak hebat apa kamu di hadapan kami? Bukankah suami idiotmu itu hanya beruntung saja? Dia hanya secara kebetulan menyelamatkan Nona Keluarga Septio. Kalau aku punya kesempatan itu, aku juga bisa melakukannya!”
“Walau kali ini Keluarga Buana sudah mencelakai Luna, sejak awal wanita itu memang serakah dan merencanakan untuk merebut aset Grup Agung Makmur!”
Setelah memaki Luna cukup lama, anggota Keluarga Basagita baru meninggalkan kediaman Keluarga Buana dengan kesal.
Mereka juga hanya berani memaki Luna beberapa patah kata tanpa melakukan apa pun.
Keluarga Buana hanya bersedia untuk menyerahkan perusahaan kepada Luna pasti karena instruksi dari Liander untuk membalas budi Ardika.
Mereka tidak berani menentang keputusan Liander.
“Ardika, untung saja ada kamu!”
Sepulang ke rumah, Luna seolah sudah melupakan sedikit kekesalan yang dirasakannya saat berada di kediaman Keluarga Buana tadi. Saking senangnya, dia menggandeng Ardika sambil melompat–lompat seperti gadis berusia belasan tahun yang riang.
“Untung saja ada Tuan Muda Liander. Kali ini karena bantuan darinya, kita baru bisa mendapatkan
perusahaan kembali.”
tampak
sudah menjadi milik putrinya. Kalau begitu, bukankah mulai sekarang putrinya sudah menjadi
pasangan yang sedang berbahagia
Ardika. “Ardika,
apa yang sedang Ibu lakukan?” kata Luna dengan
kali ini Ardika sudah memberi kontribusi
1/3
Ardika seperti itu?
dengan sorot mata jijik, lalu dia berkata, “Luna, sekarang kamu sudah menjadi seorang presdir, ke depannya kesenjangan status antara kalian berdua akan makin besar. Kalau terus seperti ini, cepat atau lambat kalian akan
daripada berlama–lama lagi, sebaiknya kalian segera
memandang
menjadi presdir, tentu saja
“Nggak bisa!”
menentang keinginan ibu
sudah keterlaluan. Kak Luna dan Kak Ardika saling mencintai, Ibu
juga tampak kesal pada
bahkan nggak punya pekerjaan tetap. Kalau mereka melanjutkan kehidupan bersama, mereka
memakan asam garam kehidupan, dia
mempertimbangkan hal ini berdasarkan kenyataan.
beban Ibu. Karena Ibu nggak suka dia nggak punya pekerjaan tetap, maka
tegas, “Apa pun yang terjadi, aku nggak akan bercerai dengan Ardika!”
aku akan mulai
mendengar ucapan
punya pekerjaan hanya
About Menantu Pahlawan Negara by Sarjana - Chatper 343
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is the best current series of the author Sarjana. With the below Chatper 343 content will make us lost in the world of love and hatred interchangeably, despite all the tricks to achieve the goal without any concern for the other half, and then regret. late. Please read chapter Chatper 343 and update the next chapters of this series at booktrk.com