Bab 402 Dokter Genius Denpapan

Saat ini, Alden, sang raja preman yang menggemparkan Kota Banyuli berbicara dengan sangat rendah hati dan sungkan pada lawan bicaranya.

Mengapa demikian? Karena orang yang di ujung telepon adalah Vrenzent Andalas yang memiliki gelar dokter genius di ibu kota provinsi.

Jangankan raja preman Kota Banyuli, bahkan keluarga–keluarga kaya dan terkemuka di ibu kota provinsi saja sangat menghormati pria tua ini.

Pada zaman sekarang ini, orang yang makin kaya, makin menghargai nyawa sendiri.

Mereka semua ingin panjang umur, kalau bisa sampai umur lima ratus tahun.

Karena itulah, dokter terkenal yang bisa menyelamatkan nyawa seseorang di saat krisis seperti Vrenzent dihormati, bahkan dijilat oleh mereka yang memiliki status dan kedudukan tinggi.

Karena dulu memiliki hubungan yang cukup dalam dengan Vrenzent, Alden baru berani mengundang sang dokter genius untuk datang ke Kota Banyuli.

Kalau tidak, tidak peduli seberapa tinggi status seseorang, orang tersebut tetap harus menemui sang dokter genius secara pribadi.

Saat ini, Vrenzent kebetulan sedang berada di ibu kota provinsi. Jadi, dia menyetujui permintaan Alden

dan berangkat ke Kota Banyuli pada hari itu juga.

Setelah keluar dari ruangan Alden, Ardika kembali ke departemen keamanan.

Para petugas keamanan menatap Ardika dengan sorot mata takjub sekaligus hormat.

Saat Edrik mengeluarkan perintah untuk memecat Ardika, mereka mengira Ardika harus meninggalkan Grup Lautan Berlian hari ini juga.

bersikap sangat sopan pada Ardika. Hal ini benar–benar membuat semua orang yang menyaksikan pemandangan itu tercengang.

kelak ruang kerja akan

ruang kerja pribadinya kepada

perlu sesungkan ini. Kelak, urusan departemen keamanan tetap kamu yang atur. Aku nggak peduli,” kata Ardika kepada

manajer departemen keamanan sudah

wakil manajer. Hal ini benar–benar sangat konyol, seolah–olah

+15 BONUS

departemen yang sangat penting.

Saat suasana hatinya sedang baik, dia akan datang bekerja. Kalau suasana hatinya sedang buruk, dia tidak akan

tidak berada di sini, Zakheus tetap merupakan orang yang memegang kekuasaan tertinggi di departemen keamanan.

Ardika. Semuanya sesuai keinginanmu!”

malu, “Kak Ardika, tapi aku dan rekan–rekan di sini tetap berharap kamu bisa mengatur kami. Paling nggak, kami

menahan tawa. “Menjadi sekuat aku? Jangan coba–coba

seumur hidup kalian.”

“Mengapa?”

sedikit tidak terima.

adalah hasil pelatihan di

negara.”

ucapan Ardika, Zakheus terkejut bukan

negara! Kak Ardika berasal dari medan

menjadi

perbatasan negara hanya seperti sebuah tempat

ke sana, ada satu orang saja yang bisa kembali

baru menyadari bahwa seumur hidupnya dia tidak akan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255