Bab 403 Luna Marah

“Kak Ardika, sepulang kerja nanti kami akan berlari!”

Seolah–olah merasa diremehkan oleh sikap acuh tak acuh Ardika, Zakheus dan para petugas keamanan lainnya berteriak di belakang Ardika seakan–akan sedang menyemangati diri mereka sendiri.

Ardika tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung meninggalkan Grup Lautan Berlian tanpa

menoleh ke belakang.

Karena bosan, dia memutuskan untuk pergi menemui Luna di Grup Perfe.

Setibanya di Gedung Ansa, dia melihat ada banyak truk yang berlalu–lalang di depan gedung untuk mengantar berbagai perlengkapan dan peralatan kantor.

“Tuan Ardika, Tuan sudah datang!”

Begitu melihat kedatangan Ardika, Vania yang sedang mengatur dan mengawasi pengantaran perlengkapan dan peralatan kantor itu segera menyapanya dan melemparkan sorot mata kagum sekaligus penuh terima kasih padanya.

Melihat suasana sibuk itu, Ardika berkata, “Hari ini kamu baru saja mengalami kejadian yang mengejutkan seperti itu, kenapa kamu nggak beristirahat sehari atau dua hari baru datang bekerja?”

Vania berkata, “Bu Luna sudah memberiku hadiah sebesar empat miliar. Selain itu, Bu Luna sendiri saja begitu giat bekerja. Sebagai seorang asisten, bagaimana mungkin aku beristirahat. Lagi pula, sejak kamu memasukkan cerutu ke dalam mulut Charlie, aku sudah nggak takut lagi.”

Menyaksikan kekejaman Ardika dengan mata kepalanya sendiri, memberi kesan yang mendalam bagi

Vania.

merasa Ardika benar–benar sangat hebat!

bertanya,

sedang rapat di lantai atas,

sudah didekorasi dengan baik. Luna dan para petinggi perusahaan sedang mengadakan rapat untuk menentukan agenda

fokus pada rapat tanpa memedulikan keributan

Perfe, dia tidak akan

Luna. Dia selalu serius

yang hanya menentukan tujuan–tujuan yang besar dan menyampaikan motivasi- motivasi kepada para

+15 BONUS

jalan bagi mereka untuk meningkatkan karier mereka. Jadi, tidak ada seorang pun yang merasa Luna sedang menekan mereka.

tangannya dan berkata, “Nggak perlu. Karena nggak ada

sangat mencintai dan memanjakan Bu Luna. Selain itu, kamu

kamu nggak bekerja malah datang ke sini? Karena kamu sudah mulai bekerja, kamu harus bersikap layaknya seorang

Luna menghampiri Ardika dengan

pada Tina untuk mengatur sebuah pekerjaan untuk

bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menunjukkan pada Desi

sudah berjalan–jalan dengan santai di perusahaannya. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak marah?

tertegun di tempat.

permintaan Bu Luna terhadap Tuan Ardika terlalu tinggi. Dia bahkan meminta suaminya untuk bekerja dan mematuhi peraturan

ditempati oleh Grup Perfe saat ini adalah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255