Bab 444 Mengidentifikasi Tempat Kejadian Perkara

“Hmm, kalau begitu, terima kasih.”

Luna menganggukkan kepalanya dengan perlahan.

Tak lama kemudian, Xavier sudah mengemudikan mobilnya untuk mengantar Luna ke perusahaan. Sebuah mobil Maybach dengan pelat nomor ibu kota provinsi.

Dia secara khusus keluar dari mobilnya dan membukakan pintu kursi penumpang di samping pengemudi untuk Luna.

Luna ragu sejenak. ‘Kalau aku duduk di kursi belakang, sepertinya kurang menghormatinya.‘ Pada akhirnya, Luna pun masuk ke dalam dan duduk di kursi penumpang di samping kursi pengemudi.

Kemudian, mobil Maybach itu pun melaju pergi meninggalkan Vila Cakrawala.

Di balik pohon willow di tepi danau.

Ardika menatap ke arah Maybach itu melaju pergi dengan lekat, tangannya tampak terkepal dengan erat.

Perasaannya saat ini terasa campur aduk.

Momen kebersamaan antara Luna dan Xavier di depan pintu sudah dilihatnya dengan sangat jelas.

“Tuan Ardika, ayah Xavier adalah wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan. Hari ini, setelah Tuan dibawa ke pusat penahanan, dia meminta ayahnya untuk mengirimkan orang ke Grup Lautan Berlian

dan menyampaikan pesan kepada Grup Lautan Berlian untuk berhenti membalaskan dendam kepada

Nona Luna sekeluarga.”

Sigit memberikan laporan yang diketahuinya kepada Ardika dengan hati–hati.

perlu ikut campur dalam urusan keluargaku!”

ini, saat berada di ruang pribadi Hotel Puritama, Xavier

dia menyukai Luna.

pasti

amarah baru bergejolak

“Ayo kita pergi.”

merasa sedikit kecewa berencana untuk meninggalkan

ini, ada sekelompok orang yang berjalan menuju ke tepi danau

orang itu adalah Jacky dan Desi, serta Amanda sekeluarga yang keluar berjalan–jalan di

danau selesai makan malam.

+15 BONUS

yang tidak kelihatan

semua orang sangat terkejut.

dengan memakai seragam

setelah pelaku kejahatan ditangkap, pihak kepolisian akan membawanya untuk mengindentifikasi tempat kejadian

ekspresi muram, “Pak Sigit, rumah kami bukan tempat kejadian perkara. Seharusnya

Tuan Ardika bukan pelaku kejahatan,

membantu

Hariyo sudah menyelanya, “Aku mengerti, aku mengerti. Dia adalah terduga pelaku, ‘kan? Lagi pula, bukti dia membunuh orang sudah

ucapan Hariyo, semua orang makin yakin bahwa Ardika

tempat kejadian perkara, cepat bawa pembawa sial ini pergi! Sekarang, semua anggota Grup Lautan Berlian sedang mengincarnya untuk membalas dendam kepadanya! Keluarga kami baru saja melewati bahaya itu berkat Xavier!

Ardika, sorot matanya

nggak, kakak sekeluarga sudah mati dicelakai olehnya!”

nggak dibiarkan keluar untuk membahayakan masyarakat lagi!”

juga melontarkan kata–kata dengan dingin.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255