Bab 532 Petani dan Ular

+15 BONUS

Terlepas dari seberapa kesal dirinya sekarang, Fiona sama sekali tidak berani menunjukkannya di

hadapan Ardika dan Futari.

Dia tidak bisa menyinggung orang seperti Ardika yang bisa melemparkan uang kepada orang lain,

seakan–akan uang hanyalah secarik kertas baginya.

Terlebih lagi, pria itu tidak sesederhana kelihatannya. Dia tidak hanya memiliki uang yang berlimpah

saja.

Sonya sudah memberitahunya bahwa orang yang bisa memasuki Hall Raja ini memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Draco yang merupakan seorang komandan tim tempur Kota Banyuli!

Orang seperti itu benar–benar sangat berkuasa!

Jadi, Fiona hanya bisa berdiri di sana dengan patuh seperti seorang anak sekolah dasar, bahkan

bernapas pun dia sangat berhati–hati.

“Fiona, selain karena adik sepupuku ingin bertemu secara langsung denganmu, hari ini aku datang

menemuimu karena ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu sejelas–jelasnya.”

Dalam suasana yang sangat tegang, Ardika melontarkan beberapa patah kata itu dengan dingin.

Sekujur tubuh Fiona langsung gemetaran. “Tuan Ardika, silakan tanyakan saja.”

Delvin, sahabatku, benar–benar sudah

dilontarkan oleh Ardika, sekujur tubuh Fiona langsung bergetar dengan kencang. Dia langsung mendongak dan menatap Ardika dengan

sahabat

jelas di

langsung terasa lemas, sampai–sampai

kecil yang diterpa oleh badai, tubuh

berdiri,” kata Ardika dengan acuh tak

bangkit dari lantai dengan sangat

+15 BONUS

berkata, “Aku hanya ingin mencari tahu kebenaran darimu. Sebenarnya Delvin

padamu atau nggak?”

nggak! Dia nggak melakukan

untuk menggenggam sandaran kursi di sampingnya untuk

lemas dalam posisi berlutut lagi.

dengan dingin tanpa mengucapkan

menunggu Fiona berinisiatif

Ardika. Aku bersalah. Tiga keluarga besar yang mendesakku untuk melakukannya!”

rumah sakit. Dia hanya bisa duduk di kursi roda. Ditambah lagi, saat itu Grup Bintang Darma sedang mengalami tekanan yang

luar. Jadi, suasana hati Kak Delvin agak

alasan mengobrol berdua dengan Kak Delvin, membuat Kak Delvin mabuk, lalu membuat rekaman video palsu dengan adegan

itu Kak Delvin berpikiran sangat positif. Rumor–rumor di luar sana sama sekali nggak memengaruhinya, dia juga nggak meminum banyak

sudah minum terlalu banyak dan menegurku. Dia juga mengatakan bahwa dia hanya menganggapku

merekomendasikanku ke sebuah perusahaan media di Wilayah Selatan. Mereka

mata, Fiona menceritakan kebenaran di balik tuduhan pelecehan yang menyeret nama Delvin kepada Ardika.

kamu memanfaatkan kebaikan mereka demi keuntunganmu sendiri. Kamu menyebarkan rumor dan menyebarluaskannya di internet.

hanya itu saja, beberapa hari menjelang hari peringatan kematian Delvin, kamu yang sudah nggak pernah kembali ke Kota Banyuli selama dua tahun penuh, tiba–tiba kembali dan akan mengadakan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255