Bab 603 Mengembalikan Dana Sebesar Ratusan Triliun

*Abu Delvin sudah lama dibuang oleh tiga keluarga besar.”

“Karena itulah, seluruh anggota Keluarga Lukito diusir dari Vila Pelarum,

lalu tempat ini dijadikan sebagai tugu makam Delvin!” kata seorang

penonton, memberi penjelasan.

Saat ini, Robin dan Selvi memegang pakaian dan barang–barang yang pernah digunakan oleh putra mereka dengan erat, lalu memasukkan semua barang–barang itu ke dalam peti mati dengan sedih.

“Ayah, ini adalah mainan yang Ayah belikan untuk Livy….“.

Elsy menggandeng Livy, meminta putrinya untuk memasukkan sebuah

mainan bebek kecil ke dalam peti mati.

Mendengar ucapan polos bocah perempuan itu, benar–benar membuat hati orang yang mendengarnya terasa sakit.

Pada akhirnya, Elsy memutuskan untuk membawa Livy ke sini.

Bagaimanapun juga, dia adalah putri Delvin satu–satunya.

Setelah peti mati ditutup, peti mati tersebut pun dikubur.

Kemudian, sebuah batu nisan ditancapkan di sana.

“Makam Delvin Darma.”

Siapa sangka, patung giok leluhur Keluarga Lukito yang berukuran besar itu, kini sudah hancur.

Kini, proses pemakaman sudah berakhir.

Mulai sekarang, Vila Pelarum yang sebelumnya menjadi tempat tinggal Keluarga Lukito turun temurun sudah berubah menjadi pemakaman Delvin.

lalu, tiga keluarga besar mencabut nyawa

Bintang Darma.

kemudian, tempat tinggal tiga

tempat peristirahat terakhir Delvin.

dibersihkan, dia sudah terbebas dari tuduhan

yang tidak

tiga keluarga besar yang dulunya adalah penguasa Kota

berubah menjadi seperti

mereka masih hidup, tetapi dari sudut pandang lain mereka sudah hancur.

memang sangat ironi.

tahu Dewa Perang sedang membantu

ini, seorang prajurit menyampaikan

masing–masing mengeluarkan uang dua triliun untuk membeli tiket masuk, total dana yang diterima sebesar puluhan triliun.”

Dewa Perang mengatakan bahwa tiga keluarga

penduduk Kota Banyuli. Semua uang ini adalah hasil kerja keras

akan diserahkan semuanya kepada pemerintah Kota Banyuli, digunakan untuk pembangunan Kota Banyuli dan

itu menyelesaikan kalimatnya, suara sorakan keras

meneriakkan Dewa Perang dengan berempak entuk

uang ini dari jalur ilegal. Biarpun Dewa Perang mengambil semua uang ini, nggak ada seorang pun yang tahu.

benar–benar seorang pahlawan negara!”

dan wibawa Dewa Perang dalam hati penduduk Kota Banyuli makin baik, bahkan sudah tidak bisa dideskripsikan dengan

akhirnya, ratusan ribu orang ini berteriak dengan serempak, berharap agar Dewa Perang menunjukkan wajahnya.

wajah Dewa Perang sekali

Kota Banyuli, setelah menjatuhkan hukuman kepada tiga

prajurit itu benar–benar membuat semua orang

mulai

kebanyakan dari mereka akan mempersembahkan bunga

makam Delvin.

mereka bukan hanya sebagai bentuk permintaan maaf mereka karena telah termakan oleh ucapan tiga keluarga besar

Perang yang telah membantu mereka menghukum tiga keluarga besar.

sekali, aku nggak bisa bertemu dengan Dewa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255