Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 716
Bab 716 Pengosongan Lokasi
Setelah perjamuan malam resmi dimulai, banyak orang yang datang menghampiri Jacky untuk bersulang dengannya dan mengobrol dengannya dengan şopan.
Topik pembicaraan mereka semua berkaitan dengan Luna.
Terkadang, Jacky juga meminum sedikit minuman beralkohol, tetapi dia mengendalikan takaran minumnya dengan baik.
Namun, menghadapi orang–orang yang datang bersulang dengannya, dia sama sekali tidak menolak.
Hingga pada saat tidak ada orang yang datang menghampirinya untuk bersulang lagi, dia masih menuangkan minuman beralkohol itu ke gelasnya.
Sambil minum, dia meneteskan air mata.
“Jacky, ada apa denganmu? Jangan menakut–nakutiku seperti ini!”
Desi segera menghentikannya.
“Aku juga nggak bisa mendeskripsikan perasaanku saat ini. Aku hanya merasa kesal sekaligus menyesal atas kondisi yang dihadapinya ….”
Suara Jacky terdengar terisak, nada bicaranya juga sangat sedih.
Tamu undangan lainnya yang duduk satu meja dengan Jacky kebingungan melihat reaksi Jacky.
Namun, Luna sekeluarga tahu apa yang dimaksud olehnya.
Tuan Besar Misra Basagita dan yang lainnya diperlakukan dan diperintah oleh Gilang seperti pelayan.
Di hadapan begitu banyak orang, mereka diusir begitu saja dari tempat ini.
Hal itu merupakan bentuk penghinaan yang sangat besar.
Sebagai putra Tuan Besar Misra Basagita, biarpun Jacky memendam kebencian yang mendalam atas tindakan ayahnya yang tidak berperasaan padanya dan keluarganya, tetapi
dia juga sedih melihat ayahnya diperlakukan seperti itu oleh orang lain.
Setelah mendengar ucapan Jacky, suasana hati Luna sekeluarga menjadi buruk.
yang lezat, tetapi makanan yang masuk
1/4
mereka terasa hambar.
oleh anggota Keluarga Basagita, melihat orang–orang yang pernah menjadi bagian dari keluarganya itu diperlakukan seperti itu oleh orang lain, dia sama sekali tidak merasa
yang menyelimuti
orang yang menyedihkan juga sangat menyebalkan.”
patah kata itu dengan
Keluarga Basagita bisa menjadi keluarga
sudah memberi mereka sangat banyak kesempatan.
pernah memanfaatkan kesempatan
seluruh aset mereka, mengganti marga mereka dan menjadi target makian
mereka hanya menjadi anjing sebuah
Tentu saja
Perjamuan malam usai.
mereka sekeluarga meninggalkan Hotel Blazar.
saat berada di
dari Hotel Blazar, mereka pun memilih untuk berjalan
menjepit
Ardika, bocah perempuan itu berlari–lari kecil di sekeliling ayah
sangat
angkat, sedangkan
Elsy juga sedikit cemburu melihat
2/4
berterima kasih
Ardika, kehidupannya dan
juga
Fiona dan yang lainnya sedang menunggu vonis hukuman. Mereka tidak akan bisa melarikan diri
Starindum, Ardika tidak terburu–buru membelikan pakaian untuk Livy. Dia membawa Livy untuk menjepit
jepit lagi, jepit beruang kecil
sudah berusaha keras, Ardika hanya
sudah melompat–lompat dengan
berjalan menghampiri mereka, “Maaf, silakan meninggalkan Stärindum sekarang juga, pusat perbelanjaan ini sudah tutup.”
Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 716
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been updated Chapter 716 with many climactic developments What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Sarjana, you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 716 now HERE.
Reading Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 716
Chapter 716 novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana