Bab 138

Tasya merasa wajahnya memerah karena amarah tatkala mendengar kata–kata kasar wanita itu. 

“Kita masih rekan kera jadi aku tidak mau berdebar denganmu, Silakan pergi sekarang,” kata 

Tasya yang menahan pintunya agar Irsi bisa pergi 

“Aku akan memastikan agar kamu segera meninggalkan perusahaan ini, Tasya,” jelas Arsi yang sudah tidak takut lagi mengungkapkan man vang sebenarnya. 

Tasya menanggapi kaingi. Isi dengan cibiran, “Kita lihat saja, apa kamu memang punya keterampilannya 

ANN memandang Tasya dengan tajam sebelum dia pergi. Di sisi lain, semakin Tasya memukukunya semakin dia merasa marah, Dia membatin, Aku bisa saja menempati peringkat kenga kalau Elaun tidak mengacaukannya. Ah! Menyebalkan sekali!‘ 

Dia sedang memeriksa rancangannya ketika Maya mengetuk pintu dan masuk dengan seorang gadis di belakangnya. Si gadis yang berada di belakangnya mengenakan segala rupa pakaian serta aksesoris bermerek sistemnya. Maya, memberi tahu dirinya, “Gadis ini bilang kalau dia mau bertemu dengan Anda. Nona.” 

Gadis itu membawa salah satu model terbaru tas tangan bermerek! Sementara inu. Tasya menatap si gadis dengan terkejut. Dia sama sekali tidak tahu siapa gadis itu, jadi dia berdin dengan sopan.

Bolehkah saya tahu kenapa Anda

biru yang diletakkan di atas kursi di pojok. Matanya sedikit memperlihatkan kecemburuan sebelum

memperkenalkan diri. Nama saya Lia Puspitasari, saya di sini

dia berada di sini untuk menimbulkan masalah. Sebelum Thsya sempat mengatakan sesuatu, Lia mengeluarkan kartu Nilver sebelum melemparkannya ke

yang begin menghina. Entah kenapa, Tasya merasa dipermalukan

Lia, “Saya tahu Anda punya banyak uang, Nona Lia. Hanya saja, saya tidak membutuhkan uang Anda ini.”

yang buruk padamu,” ancan Lia sambil menekankan tangannya di atas meja

Lia dari mata ke mata dan berbicara, “Anda kelihatannya cukup percaya diri, Nona Lia. Kenapa Anda tidak memberi tahu saya begitu

“Kamu!” 

Tasya berjalan ke pintu dan membukakan pintunya untuk dirinya,

memelototi Tasya sekali lagi sebelum dia keluar dan membanting pintu

pesta makan malam. Pria itu sudah menyuruhnya untuk menjauh dari Nando, pria itu bilang kalau Tasya akan menyinggung orang lain bahkan kalau dia tidak

dari orang–orang itu. Kenapa aku harus pergi ke pest aitu?

duduk saat ponselnya berdering.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255