Bab 139 

Elan menutup arsipnya dan melirik jam, “Ayo pergi!” 

Tasya menanyai ayahnya begitu wanita itu masuk ke mobil ayahnya. 

“Hal penting apa yang mau dibicarakan. Ayah? Kenapa Ayah membutuhkanku untuk berada di sana?” 

“Ayah membawamu ke acara lelang. Perusahaan kita berharap bisa memperoleh salah satu proyek yang ditawarkan. Di saat yang sama, Ayah juga mau kamu mengamati prosesnya schingga kamu tahu cara kerjanya ketika kamu mengambil alih perusahaan.” 

Tasya mengerjapkan matanya. Bukankah rencanaya terlalu jauh ke depan? 

tahun lagi sebelum aku mengambil alih apa pun!” kata Tasya sambil tertawa

terlalu bingung saat kamu benar–benar

itu, dia merasa lebih

mereka memasuki aula bersama–sama. Mereka semua

Dia ingin tahu tentang sekelilingnya, jadi dia melirik ke sekeliling ruangan untuk beberapa saat sebelum tatapannya mendarat pada dua

jangkung dan tinggi yang memancarkan aura berbeda. Kedua pria itu adalah Elan dan Roy.

kerumunan Pria itu tidak memperhatikannya sama sekalian da hanya mengikut kay untuk duduk di tingkat awal aula Aklumnya, Elan mendapat tempat duduk di barisan depan – Tasya terus memperhatikan tatkalni pria

bisa menahan diri untuk udak berdin karena penasaran Namun, Frans

Rapatnya akan

Elan berada di sini untuk mengikuti lelang, maka bos lainnya

Akan tetapi, selang beberapa menit, Tasya melihat Elan berdiri. Dengan menatap punggungnya, dia bisa tahu kalau si pria sedang memperbaiki jasnya. Roy berdiri di sampingnya, mereka berdua berjabat tangan dengan pria botak di samping

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255