Bab 190 

Tasya benar–benar berhubungan dengan pria tampan itu? Tidak boleh! Tidak akan kubiarkan dia merebut pria yang sudah menarik hatiku ilu! 

“Ma, itu dia pria yang kubicarakan. Cepat temui Ayah dan tanyakan siapa dia!” Elsa menunjuk ke tempat Elan berada. 

Pingkan menajamkan pandangannya untuk melihat baik–baik sosok pria itu. Ya, pria itu tampak tinggi. Meskipun dari sini hanya kelihatan punggungnya saja, tapi jelas sekali kalau pria itu pasti sangat tampan. 

Pingkan segera memegang lengan Elsa dan melangkah menuju ke arah suaminya. Setelah menyapanya, dia menyeret Frans ke satu sisi dan bertanya, “Frans, siapa tamu itu?” Dia menunjuk ke arah Elan. 

Frans tertawa. “Dia tuan muda dari Keluarga Prapanca, tamu paling terhormat malam ini.” 

“Tuan muda dari keluarga Prapanca? Keluarga Prapanca yang mana?” tanya Pingkan bingung. Dia memang tidak terlalu mengenal orang–orang dari dunia bisnis. 

“Yang mana lagi? Perusahaan mereka terletak di gedung perkantoran tertinggi di pusat kota. Bukankah kamu selalu melihatnya saat berbelanja?” Frans menjelaskan identitas Elan dengan cara yang paling sederhana dan mudah. 

mengerti siapa yang Frans maksud. Karena bangunan dengan struktur

adalah miliknya. Dia

Perusahaan bisnisnya sudah berskala global,” seru Frans.

Aku harus mengenal Tuan Muda Prapanca itu!” Elsa sangat bersemangat hingga dia hampir menjadi gila. Tidak pernah dalam sejuta tahun dia berpikir bahwa dia akan bertemu dengan

Tasya sedang menemani Tuan Muda

di sebuah perusahaan perhiasan milik Pak Elan Prapanca, jadi aku memintanya untuk menemani Pak

tidak memintaku saja untuk menemaninya? Aku ini juga putrimul” Elsa langsung merasa iri pada Tasya. Apakah Ayah sengaja memberi Tasya kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama Tuan

bisa kamu bicarakan dengannya? Bahkan aku sendiri saja tidak tahu

itu

Frans

dan dia lega karena keduanya tampak

kehadiran Elan di sini. Saat ini, dia sedang berusaha

akan memberitahu ayahku bahwa kamu harus pergi karena sesuatu yang mendesak. Dia tidak akan menyalahkanmu untuk itu,” desak Tasya.

ayah Anda dan memintanya menegakkan keadilan.” Pria itu memegang cangkir the dengan elegan dan menyesap teh yang tidak disukainya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255