Bab 193 

“Tasya, kenapa kamu tidak membawa putramu?” Elsa langsung membeberkan fakta bahwa Tasya memiliki seorang putra. 

Tasya pun menjawab dengan terus terang, “Kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu. Ada yang menjaga anakku dengan baik di rumah.” 

“Pak Elan, apa Anda tahu kalau adikku ini punya seorang anak? Sekarang dia sudah berusia empat tahun. Pasti berat baginya karena harus membesarkan anaknya seorang diri.” Elsa terus membeberkan fakta bahwa Tasya adalah seorang orang tua unggal. 

Romi yang mengetahui Tasya punya anak justru berpikir bahwa dia memiliki kesempatan lebih besar untuk bisa bersamanya. Dia yakin bahwa seorang orang tua tunggal pasti punya standar yang lebih rendah dalam memilih pasangan dibandingkan wanita lajang. 

Tasya hanya menyeringai melihat aksi kecil Elsa. 

Sedangkan Elsa terus berpikir bahwa Elan pasti menanyakan sesuatu padanya karena penasaran. 

Tidak mungkin Elan mengacuhkan fakta ini apalagi sampai tidak mendengarkannya. 

Elsa pura–pura batuk kemudian diam. 

pembicaraan lain

Kapan Anda punya

ramah. Ini membuat seorang pria merasa cemburu karena wanita ini tidak pernah tersenyum padanya seramah itu sejak

dia tunjukkan padanya adalah kemarahannya, sisi keras kepalanya, dan semua sisi buruknya. Sedangkan dengan orang asing yang baru dia temui, dia menunjukkan senyum terbaiknya

ada di

wajah Romi saat mengatakan itu.

wajah Tasya membeku dan menghilang saat pandangannya bertemu dengan tatapan dingin dan kesal Elan.

ke meja Elan dan berkata kepada Tasya, “Thsya, kenapa kamu duduk di sini? Cepat duduk di samping

ke samping Elan. Kini, Elan diapit

pindah dan duduk

jika ada yang kurang berkenan di

untuk membantu

Pak Frans!” Elan tersenyum memancarkan aura seorang pria kelas atas.

SU 

lalu berbisik, “Ayah, nanti kalau ayah akan berpidato, jangan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255