Ruang Untukmu Bab 245

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Admin 01

Ruang Untukmu Bab 245 Tasya ditelepon oleh Felly sekitar jam 03:00 sore yang memberitahukannya bahwa Elan sudah datang ke kantor. Kelihatannya, Felly lebih tertarik dan peduli tentang masalah ini daripada perancangnya sendiri.

Setelah mendapatkan kembali ketenangannya, Tasya lalu mengambil kotak perhiasan dari mejanya dan berjalan keluar dari kantornya.

Di ruang kantor Presiden Direktur, Roy sudah menyerahkan laporan yang dipegangnya kepada pria berkemeja putih yang baru saja melepas jasnya.

"Pak Elan, menurut penyelidikan, Lukman akan mulai secara aktif mengakuisisi Perusahaan Konstruksi Merian dalam waktu satu minggu.

Sampai saat ini, dia telah membeli sejumlah besar saham di Perusahaan Konstruksi Merian, yang cukup untuk melakukan negosiasi dengan dewan pemegang saham." Roy belum menyelesaikan laporannya ketika terdengar suara ketukan dari pintu, dan diikuti oleh suara seorang wanita.

"Pak Elan, ini aku, Tasya.

Bolehkah aku masuk?" Setelah mendengarnya, ketegangan Elan tiba-tiba memudar dan menatap Roy dengan penuh ketegasan.

"Awasi terus Perusahaan Konstruksi Merian dan segera beritahu aku jika terjadi sesuatu." "Baik, Pak," jawab Roy.

Kemudian, pria itu bergegas membukakan pintu dan tersenyum pada Tasya sambil menyapa, "Selamat siang, Nona Tasya."

"Siang juga, Pak Roy."

"Pak Elan ada di dalam," ucapnya sebelum melangkah ke samping.

dan segera melihat pria yang sedang duduk

putih yang sederhana, tetapi untuk beberapa alasan, pria

terjadi tadi malam, tatapannya yang jernih dan tegas

pandangannya dan langsung menuju ke arah meja Elan, dan dia kemudian mendengar Roy menutup pintu di

untukmu?" Elan

itu dan berkata dengan santai, "Ini

Ekspresi terkejut melintas di wajah Elan ketika dia melihat sebuah kotak yang ada di tangan Tasya, karena sepertinya

kotak itu dan membukanya, dan matanya tampak berbinar saat melihat kalung yang ada

yang cukup mengejutkan." Tasya tahu bahwa dia salah mengira ini sebagai hadiah

tangannya dan menjelaskan dengan tajam, “Ini adalah hadiah

dari Helen." Tasya menyebutkan nama itu tanpa sedikit pun

dia menjatuhkan tangannya sambil bertanya, "Mengapa kamu memberikannya kepadaku atas nama wanita

tetapi karena dia secara khusus memintaku untuk mendesain kalung itu, aku tak punya pilihan selain mengirimkannya juga atas namanya," jawab Tasya

ketika sebuah suara rendah pria itu memanggilnya, "Tunggu." Tasya pun berbalik lagi untuk menatapnya dengan mata yang

membantumu untuk mengenakan kalung itu, Pak Elan?" Elan memelototinya

bisa mengerti kenapa wanita itu

pun mengangkat alisnya dan berkata, "Aku tak berniat untuk menerima hadiah ini." "Itu

Helen secara langsung" balas Tasya dengan dingin,

tak akan menerimanya? "Baiklah, Tasya, aku ingin kamu mengambil

dapat membuat desain apa pun yang terbaik menurutmu," katanya dengan lancar sambil

memberi tekanan pada Tasya saat

yang harganya sekitar seratus miliar, dan kamu akan mendapatkan komisi yang lumayan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255