Ruang Untukmu 

Bab 312

Tasva masih bersama Frans pada pukul 16:00 sore dan udak bisa kembali ke perusahaannya tepat waktu untuk mengambil mobilnya sebelum menjemput Jodi. Mengingat hal ini, Frans menyuruh Romi untuk mengantar Tasya pergi ke sekolah Jodi dan mereka semua bisa makan malamn bersama malam ini. Saat Tasya dikejar oleh waktu dan mobilnya masih terparkir di tempat kerjanya, Tasya udak punya pilihan lain selain menerima bantuan Romi.

Sementara itu, di Atelier Perhiasan Jewelia, pria yang sedang merajuk sepanjang hari memutuskan untuk pergi ke sekolah Jodi juga untuk melihat apakah dia akan bertemu dengan

Tasya secara kebetulan atau tidak, dan sekaligus mengunjungi sekolah baru Jodi.

Karena Atelier lebih dekat, mereka telah tiba di sekolah lebih awal. Roy menemukan tempat parkir yang sempurna dan Elan membaca dokumen-dokumen pekerjaannya di dalam mobil sambil menunggu Tasya datang menjemput Jodi.

Sekitar pukul 16.30 sore, Roy mengamati kerumunan yang datang untuk menjemput anak anaknya. Akhirnya, Roy melihat Tasya dengan seorang pria di sampingnya.

“Pak Elan, Nona Tasya ada di sini.” Roy memperingatkan pria yang ada di kursi belakang.

Mendengar perkataan Roy, Elan menjatuhkan dokumennya dan melihat ke luar jendela ke arah

begitu Elan melihatnya, dia menjadi marah. Kenapa

laki-laki kecil berlari ke arah Tasya dan hampir bertabrakan dengannya, tetapi

buru-buru mengangkat kepalanya dan bertanya dengan prihatin dengan tangannya di lengan Romi, “Maaf. Apakah

menggelengkan kepalanya

menyesal. “Aku benar-benar minta

Sebenarnya, Romi senang melihat tatapan Tasya

mobil ilu terlihat semakin marah. Mereka berdua membuatnya sangat marah sehingga melihat mereka

memikirkan hal yang sama. Apakah Nona Tasya bertekad

turun dan menghampiri Nona Tasya, Pak Elan?”

selama ini sia-sia. Tasya bergaul sangat baik dengan Romi di belakangnya. Elan belum pernah melihat

sudut pandangnya, Elan tidak memperhatikan bahwa Tasya menginjak sepatu Romi;

tangan anak itu dan Romi ada di samping mereka. Dari jauh, mereka tampak

menusuk hati Elan dan membuat

Pak Elan. Apakah Anda yakin tidak ingin turun?” tanya Roy cemas.

tarik, sosok tubuhnya, atau kekayaan, Romi benar-benar tidak ada bandingannya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255