Bab 79

“Tidak, aku tidak butuh bantuanmu.” Tasya mengejutkan kening sambil memberinya jawaban.

Jadi, Elan akhirnya kembali lagi duduk di sofa, sambil mengawasi wanita itu saat dia sedang menyiapkan makanan untuk mereka bertiga di dapur. Pada saat itu, entah bagaimana Elan merasa seolah-olah ada sebuah energi posotif di dalam apartemen kecil itu yang dapat menghilangkan rasa lelahnya dan membuatnya merasa santai.

Ira

merasa

Dalam waktu satu jam, Tasya sudah memasak ayam jamur favorit Jodi, beberapa hidangan sayuran, dan sup jagung yang dibuat dengan kaldu tulang. Di sisi lain, Elan tetap duduk di sofa sambil mengawasinya selama satu jam itu, entah mengapa Elan tak pernah merasa puas walaupun dia sudah terus-menerus memperhatikan Tasya. Apa yang salah denganku?

merasa

Us-mene

hari nanti. Meskipun usia anak itu masih muda, dia sudah mengerti bahwa ibunya hanya memperlakukan Nando sebagai temannya, dan berpikir bahwa ibunya itu sama sekali tidak berniat untuk menikah dengan Nando. Karena itu,

dengan sikap mempesona dan wajah tampannya. “Waktunya makan

yang di sofa. “Om Elan,

pemandangan dari beberapa

pria yang duduk di balik meja. Wanita itu mulai makan setelah memastikan bahwa putranya dapat mengambil piring dan meletakkan

Elan.” Jodi meletakkan beberapa hidangan di piring Elan. “Bagaimana masakan

“Lumayan.”

harus lebih sering mampir dan bergabung dengan kami untuk makan malam.” Jodi

“Pastinyal” Elan segera menjawab.

Kenapa dia berusaha untuk membuat hidupku begitu sulit? Sudah cukup melelahkan bagiku setelah seharian penuh bekerja dan akhirnnya bisa pulang ke rumah, dan sekarang aku harus memasak untuk satu tamu lagi? Rasanya seperti di

kamu menaikkan gaji Mama? Bocah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255