Bab 22

Meski begitu, Tasya membalas tatapan Clan dengan tegas, “Tidak ada yang bisa melarangku pergi.”

Saat itu, semua orang terkejut melihat sikap Tasya yang membuat Elan marah. Dia menolak semua permintaan Elan, padahal tidak ada orang yang berani melawan Elan.

“Baiklah, kalau begitu. Rapat ini sudah selesai!” Bahkan Felly merasa khawatir kalau Elan akan marah dan tidak akan memberikan Tasya kesempatan untuk terus membuatnya marah,

Saat itu, Tasya beranjak dari tempat duduknya dengan membawa berkasnya sedangkan Alisa menatapnya penuh rasa iri. Siapa yang membiarkan Tasya bersikap seperti itu? Beraninya dia memperlakukan Elan seperti itu?

Ketika Tasya kembali ke ruangannya dan ingin menyesap segelas air, tapi tiba-tiba pintu ruangannya dibuka dengan kasar dan seseorang masuk ke dalam dengan penuh emosi.

Kapan ini semua akan berakhir? Tasya menyipitkan matanya dan menatap laki-laki itu dengan ekspresi marah sebelum dia meletakkan cangkirnya. “Ada apa, Pak Elan?”

“Tunjukkan rancangan untuk Pak Jimmy.” Elan meraih dokumen dari Tasya.

“Kamu sudah bertemu dengannya di pameran perhiasan kemarin malam. Namanya Jimmy Kristian,” jawab Tasya jujur.

terlihat semakin marah. Kenapa dia

meskipun

bisa melihat kalau

desainku seharga sembilan digit.” Yang Tasya inginkan

minta orang lain untuk bertemu

mengkhawatirkanku.” Lalu, Tasya membuka pintu ruangannya dan meminta Elan untuk pergi. “Lebih baik kamu pergi!

Elan menggerakkan giginya dan berkata, “Tasya, kamu pasti akan

mengangkat alisnya lalu tersenyum.

Elan terlihat

emosinya dan terus menerus merasa jengkel karena

laki-laki itu pergi dengan penuh amarah. Entah kenapa, dia merasa sedikit senang karena Elan adalah pacar Helen. Dia pasti akan tetap mengusirnya

hanya bisa meminta tolong Frans untuk datang dan menjaga Jodi. Tentu saja, Frans setuju untuk menjemput Jodi di

tahu Ayahnya akan menjaga anaknya, Tasya bisa bekerja lembur tanpa khawatir lagi, karena dia masih belum

memesan makanan dan makan di dapur kantor sambil menikmati pemandangan dibalik jendela dengan penuh

saat yang bersamaan, Elan, yang masih ada di ruangannya, memijat pelipisnya dan bertanya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255