Bab 20

“Nona Tasya, aku datang kesini ingin memesan perhiasan khusus untuk ulang tahun Ibuku bulan depan, dan aku ingin memesan satu set perhiasan untuk beliau.” Jimmy tidak membutuhkan uang dan dia ingin lebih banyak bersenang-senang, jadi dia tidak masalah kalau harus mengeluarkan uang untuk Tasya.

Tasya tentu saja tidak akan menolak kesempatan bisnis yang diberikan padanya, jadi dia berkata, “Maya, tolong ambilkan kami kopi dan sepiring buah.”

Setelah Maya pergi, mata Jimmy kembali menatap Tasya.

“Pak Jimmy, apa boleh saya tahu apakah Ibu Anda memiliki bentuk ataupun warna perhiasan yang beliau sukai? Selain berlian, beliau lebih suka batu giok atau kristal?”

“Sepertinya berlian saja. Paling bagus kalau ukurannya yang lebih besar dan lebih mahal,” jawab Jimmy terus terang sedangkan Tasya hanya tersenyum. “Baiklah, Saya akan menyiapkan draft untuk desain Anda dan mengirimkannya ke rumah Ibu Anda tiga hari lagi. Bagaimana menurut Anda?”

“Karena ini hadiah dariku untuk Ibuku, lebih baik ini tetap jadi rahasia. Bagaimana kalau kamu datang ke tempatku setelah draftnya sudah selesai?” Tatapan licik terlihat di mata Jimmy saat melihat Tasya yang sedang mengecek dokumen sambil menundukkan kepalanya. “Baiklah, Pak Jimmy. Saya akan menghubungi Anda jika draftnya sudah jadi.”

“Baiklah. Tidak masalah. Oh iya, apa kamu ada waktu luang siang ini? Bagaimana kalau kita makan siang bersama”

Tapi, Tasya bukan orang bodoh dan tahu kalau Jimmy sedang mencoba menggodanya. Yah, bagaimanapun juga Tasya tidak akan menolak kesempatan bisnis, jadi dia menganggukkan kepala dan berkata, “Baiklah. Saya tahu sebuah restoran dengan makanan enak di dekat kantor. Saya akan memesan tempat untuk dua orang.”

Tasya, kalau begitu aku akan

jauh lebih sunyi.” ujar Tasya

Felly meminta Tasya untuk memastikan agar Jimmy tidak

siang bersaina Jimmy siang itu, Jimmy menggunakan kesempatan itu untuk memamerkan kekayaan dan asetnya beserta perusahaannya, sedangkan Tasya berpura-pura seolah dia terkejut dan kagum

siang, Tasya berpamitan dan mengatakan kalau dia ada rapat dan harus segera

lega sebelum

mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

bebuah suara laki-laki yang sedang sening

telepon.

Merian?” Elan bertanya terus

bisa tahuu?”

kemarin di pameran perhiasan dan aku sudah tahu

itu benar. Tasya dan aku berteman baik.”

“Apa kamu mencoba mengejarnya?”

tiga tahun terakhir, tapi aku bahkan belum bisa mendapatkannya, jadi

begitu, wajah Elan masih terlihat muram. “Bagaimana kamu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255