Bab 18

Ketika Tasya mengecek jam dan melihat sudali pukul 09.00 malam, dia teringar harus segera mengembalikan gaunnya, jadi dia berpamitan pada Jimmy lan berkata, “Maal, saya harus pergi sekarang.”

“Biar ku antar.”

*Tidak perlu.“ Tasya berbalik dan menolak tawarannya sebelum dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan. Marah, perempuan itu mendorongnya. “Kamu sudah buta, ya?”

Tasya mundur beberapa langkah dan mengangkat kepalanya, dia melihat seorang sosialita dengan wajah angkuhnya. Tasya pun meminta maaf, “Maafkan saya.

“Kamu kira minta maaf saja sudah bisa menyelesaikan semuanya? Cepat berlutut dan bersihkan sepatuku yang kamu injak tadi!” Perempuan itu jelas tidak mau membiarkan Tasya pergi dan ingin mempermalukannya.

Saat itu, Tasya mengerucutkan bibirnya. “Saya tidak menginjak kaki Anda.”

“Beraninya kamu bilang kalau kamu tidak menginjak kakiku?! Kakiku sudah terasa sakit!” bentak perempuan itu penuh emosi.

dia menabraknya,

suara robekan. Kain satin di gaun Tasya dirobek dan salah satu pundaknya terlihat. Tasya langsung menutupi pundaknya dengan

Tasya, ada seseorang yang lebih cepat dari dirinya saat

berbalik dan ingin mengucapkan terima kasih tapi

tercekat. Sebenarnya, dia bahkan tidak

kalau dia akan menarik perhatian banyak orang, dia benar-benar tidak mau menerima kebaikan

tegas Llan. Kenapa dia masih saja keras kepala di

ruangan, menatap Tasya tajam karena dia melihat sendiri betapa sigapnya Clan melepaskan

dia menarik Tasya keluar aula

rasanya ingin marali karena cemu. Beraninya dia meninggalkanku disini

itu. Tasva akhimva meron kan

o

linnalilibini cari sisi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255