Bab 474 

Jodi baru saja diculik dan dia pasti ketakutan. Jadi, Tasya tidak ingin ada hal lain yang membuatnya semakin takut. 

Tasya duduk di tempat tidur sambil menyeka wajah Jodi dengan handuk basah. Ingin sekali rasanya dia membunuh wanita jahat itu, Alanna, setelah melihat wajah anaknya yang lembut itu memiliki bekas luka merah. Beraninya dia menyakiti Jodi? 

“Saya baik–baik saja, Mama, tapi Om Elan dibawa mereka.” Sambil berkata seperti iru, air mata Jodi tak berhenti mengalir dari matanya yang indah. Sejak tadi, Jodi terus menangis. 

Tasya pun ikut menangis melihatnya. Tapi, dia tahu kalau menangis tidak akan menyelesaikan apapun, jadi dia mengalihkan pandangannya. Dia menyeka air matanya, dan membalas perkataan Jodi sambil tersenyum. “Jodi, Om Elan itu hebat di semua hal. Dia pasti akan kembali dengan selamat. Kita harus percaya padanya.” 

“Baiklah!” ujar Jodi yang mulai tampak tenang sambil menganggukkan kepalanya. 

Sambil memeluk dan mencium anaknya, Tasya bersumpah tidak akan pernah membiarkan Jodi mengalami hal menakutkan seperti ini lagi. Insiden kali ini benar benar membuatnya sangat ketakutan. 

Apalagi, Jodi masih berusia empat tahun. Dia yang kelelahan karena menangis sejak tadi akhirnya tertidur dalam pelukan Tasya, dengan air mata yang masih mengalir. Hati Tasya terasa sakit saat melihat Jodi seperti ini. 

Tasya pun menyelimutinya dengan sebuah selimut dan menemaninya di sofa, karena khawatir kalau Jodi akan mengalami mimpi buruk. 

Alanna sudah bersandar di dermaga. Elan dibawa ke sebuah laboratorium sains, dimana Alanna sudah mengatur semuanya agar dia bisa mengandung anak Elan. Setelah Elan dibunuh, dia bisa membesarkan

dominannya masih terasa. Ada bekas luka di wajahnya karena anak buah Alanna saat dia menolak untuk turun dari

hanya diam saja karena mereka hanya mengikuti

Rully, Yoga, diam–diam

Elan

Icbih baik kamu menurut saja.

dia menolaknya.

hanya ingin

kau!” ujar Elan. Dia sama sekali tidak menghiraukan bantuan Alanna dan

dan mencemooh Elan. “Sudah bagus Nona Alanna bersikap baik

tidak puas. Dia terus memukulinya. Melihat ini, Alanna segera menghentikannya

tidak ada gunanya lagi. Anda

itu seperti seekor binatang buas. Kalau saja

kamu bukan masalah besar!”

bertarunglah dengan saya sendirian.” ujar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255