Bab 47

Kalau dia berhasil mengalahkan Elan, itu akan jadi momen paling membahagiakan sepanjang hidupnya. 

“Bawa Elan ke halaman. Saya ingin memberinya pelajaran.” ujar Yoga. 

“Yoga, malam ini dia harus bersama dengan Nona Alanna...” 

Seketika ekspresi wajah Yoga berubah mengerikan saat mendengarnya karena dia diam–diam menyukai Alanna selama tiga tahun. Saat tahu kalau Alanna akan menawarkan dirinya sendiri pada Elan dan Elan jelas–jelas menolaknya, Yoga pun murka. 

“Saya tidak akan membunuhnya.” ujar Yoga. Dia hanya ingin melampiaskan amarahnya dan dia ingin melampiaskannya pada Elan. 

Jadi, anak buahnya membawa Elan sesuai perintah Yoga. 

Di halaman terbuka, Elan dibawa keluar dengan tangan terikat. Yoga menganggap remeh hal itu dan berkata, “Lepaskan dia.” 

“Yoga, bagaimana kalau–” 

dia tidak percaya kalau Elan bisa mengalahkannya. Dia pun mencibir, “Bagaimana bisa seorang Tuan Muda yang manja seperti dia bisa mengalahkan saya? Jaga area samping. Dan kalau

enam orang laki–laki berdiri di samping mereka, menunggu untuk menyaksikan pertarungan ini. Sedangkan Elan, sedang mengenakan mantel hitam, sebuah rompi, dan sebuah kemeja berwarna hitam. Aura kekejaman memancar dari sosoknya

melihat ikatan Elan dilepas. Dia tahu kalau Elan bukan orang yang bisa diremehkan. Tapi, Yoga terlanjur pamer di depan anak buahnya,

melawan saya,” ujar Yoga

segera melepas mantelnya, menunjukkan sosoknya yang kekar. Otot

maju,” jawab Elan acuh.

mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali memberi pelajaran

lagi kalau Alanna bisa melihatnya agar dia tahu kalau Yoga jauh lebih hebat dari Elan. Yoga berharap bisa memenangkan hati dan

sebuah kesempatan. Dia diam–diam memperhatikan sekelilingnya, sambil

.ו:‘והניחו;–ונוסון 

itu, di halaman itu sunyi senyap, hanya terdengar desir

dan berlari menyerang Elan, tapi Elan dengan mudah menghindar. Elan yang dengan mudah menghindari

laki–laki yang jadi Tuan Muda di keluarga Prapanca ini?

sekali menghancurkannya. Setelah

saat dia akan memukul wajah Elan, sebuah tangan yang begitu kuat mencengkram tangan

dan segera berdiri, siap untuk melanjutkan perkelahian. Tapi, dia merasakan sakit yang luar biasa di

kamu pernah dilatih sebelumnya, kan?” tanya Yoga sambil menggertakkan giginya dan matanya penuh dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255