Bab 476 

“Elan, satu kali lagi!” ujar Yoga. Dia mulai frustasi dan matanya memerah. Dia menggunakan scluruh tenaganya untuk bertarung, tapi Elan masih saja bisa melawannya. 

Lakilaki ini memiliki kekuatan yang tak bisa diduga. Saya adalah anggota kelompok tentara bayaran Barata terkuat dan saya tidak bisa mengalahkannya

Saat itu, Alanna mendengar keributan. Dia pun berjalan ke halaman dan melihat Elan dan Yoga sedang bertarung. Dia pun panik. “Yoga, hentikan! Borgol Elan sekarang! Kamu tidak akan bisa menang melawannya!” seru Alanna. 

Tapi, perkataan Alanna justru membuat Yoga marah, karena dia tidak mau kalah di depan Elan. Meskipun dia tidak yakin bisa menang, Yoga mencoba dengan semua kekuatannya untuk mengalahkan Elan. 

Saat itu, sebuah kilatan terlihat di bawah sinar bulan. Yoga memegang sebuah pisau, karena dia sudah putus asa. Saya harus mengalahkan Elan meskipun saya harus menggunakan senjata

“Yoga, hentikan! Jangan sakiti dia!” seru Alanna. Wajahnya pucat pasi ketakutan, karena dia tidak ingin Elan terluka sebelum membiusnya. 

Tapi, Yoga sudah terlanjur murka. Dia kehilangan rasa hormat dari anak buahnya dan sekarang, dia juga harus kehilangan harga dirinya di depan Alanna. Saya harus membuat Elan terluka

Saat ini, Yoga tampak seperti seekor binatang buas yang tidak terkontrol dan ingin menusuk semua orang yang dia temui. Sulit untuk menebak arah serangannya. Berhadapan dengan musuh yang seperti ini, Elan menghadapinya

kesempatan yang tepat untuk menenangkan Yoga. Akhirnya, Elan mendapatkan kesempatan itu. Ketika Yoga melihat kesempatan terbuka lebar untuk menusuk paha Elan, tak disangka Elan seketika

terluka, dia berhasil mengapit Yoga dan

yang mendekat sambil membawa senapan. Elan bergerak cepat dan menangkis tembakan itu dengan mendorong tubuh Yoga ke arah peluru. Seketika, Yoga teriak kesakitan karena

seru anak buahnya

kesempatan untuk kabur. Sekarang, dia membawa Yoga

seru Elan. Yoga berkeringat dan Elan terus mengapit lehernya.

itu juga, 

biarkan Elan kabur!” Seru Alanna. Dia terlihat seperti orang gila dan sama sekali tidak peduli dengan Yoga. Dia hanya ingin Elan

bayaran itu adalah anak buah Yoga dan mereka

mengarahkan tembakannya pada Yoga. Dalam sekejap, nyawa Yoga melayang karena tiga tembakan Alanna yang diarahkan ke dadanya.

Yoga tidak lagi bisa dia jadikan sebagai tameng. Saat semua orang tercengang melihat apa yang baru saja terjadi, Elan melepaskan tubuh Yoga dan bergegas berlari menuju dinding yang tinggi menjulang

yang sedang menaiki dinding dan kabur. Lalu

adalah hutan lebat di lereng bukit. Sementara itu, Alanna mengejarnya bersama salah satu anak buahnya

terbentang jauh sampai ke lereng gunung. Alanna sengaja memilih lokasi terpencil ini demi rencananya untuk mengandung anak Elan.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255