Bab 477 

Roy mengajak Tasya ke ruangan lain. Setclah mereka duduk, Roy memberitahunya sesuatu 

“Pak Elan memiliki dua orang teman baik. Keduanya adalah orang yang sangat kuat dan hebat. Sekarang, mereka sedang menyelamatkan beliau. Kita tinggal menunggu kabar baiknya saja.” 

“Siapa mereka?” tanya Tasya karena dia merasa khawatir. 

“Nama keluarga mereka adalah Laksmana dan William. Saya tidak begitu mengenal latar belakang mereka, tapi Pak Elan pernah bercerita pada saya kalau Nyonya Prapanca mengirim beliau ke sebuah pelatihan rahasia ketika beliau berusia delapan tahun sampai beliau berusia enam belas tahun. Selama pelatihan itu, beliau bertemu dengan dua orang Tuan Muda dari dua keluarga dan mereka sudah berlatih bersama selama delapan tahun. Hubungan mereka sangat dekat, sama seperti saudara sendiri. Kalau salah satu dari mereka dalam bahaya, dua orang lainnya akan datang membantu.” 

Tasya terkejut. Dia tidak begitu mengerti latar belakang Elan. 

“Ditambah lagi, mereka memiliki sistem pelacak mereka sendiri yang sangat akurat hasilnya. Selama mereka sudah sampai di Bekasi, mereka bisa segera menemukan lokasi Pak Elan dan menyelamatkannya.” jelas Roy. Dia yakin kalau mereka pasti bisa menyelamatkan Elan kalau Elan belum mati saat mereka datang. 

Mendengar ini, Tasya merasa sedikit tenang. 

sebuah pesawat pribadi mendarat di bandara di Bekasi. Tiga mobil SUV berwarna hitam terparkir di dekat lapangan pesawat. Mobil itu segera keluar dan menuju ke satu

pergi, pesawat pribadi lainnya mendarat. Kegelapan menyelimuti cahaya lampu di dekat bandara.

itu, Alanna sama sekali tidak tau siapa yang sedang dia hadapi. Dia meminta anak

Dia tidak mau rencananya gagal karena dia sudah menghabiskan banyak uang untuk

hari ini dia gagal, tidak akan ada lagi

hutan belantara ini terlalu luas.” Ujar anak buahnya. Mereka merasa

Alanna sambil duduk di mobil. Lalu, dia turun dari mobil dan

Dia ditusuk di bagian kaki dan pasti lukanya mengeluarkan banyak darah, jadi itu akan menguras tenaganya. Dia tidak bisa kabur

Elan ada di dekat mereka. Dia sedang berbaring di bawah sebuah pohon besar untuk sementara. Dia merobek pakaiannya dan mengikat kakinya untuk menghentikan pendarahan. Dia

perlu bersembunyi di satu tempat yang aman dan menunggu sampai mereka datang

tugas yang sulit. Lusinan anak buah Alanna sudah mencoba untuk mencari Elan, tapi

mengikuti jejak darah Elan yang bercucuran. Sambil mengikuti jejak darah itu, Alanna berpikir kalau Elan pasti kehilangan banyak darah

Dia pasti sudah merobek pakaiannya untuk menghentikan pendarahan. Ada banyak darah disini,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255