Ruang Untukmu 

Bab 533 

Kini, saya akan memiliki seseorang untuk diandalkan untuk mendapatkan uang, pikir pria itu ketika pergi sambil merokok dengan gembira. 

Pada saat ini, Bibi Gayatri, si pelayan, berdiri di balik dinding di samping pintu kecil dengan ekspresi terkejut. Dia tidak percaya dia baru saja mengetahui rahasia besar secara kebetulan. 

Dia kebetulan sedang menyapu halaman ketika dia mendengar Elsa tadi berteriak di luar gerbang. Dia hendak keluar untuk melihatnya, tetapi ketika dia melihat bahwa Elsa baik–baik saja, dia tidak ingin melakukannya lagi. Akibatnya, dia menguping pembicaraan Elsa dengan pria itu. 

Dia tidak percaya bahwa pria berpakaian sederhana itu sebenarnya adalah ayah biologis Elsa. Mungkin tak seorang pun di Keluarga Merian mengetahui rahasia tentang asal usul Elsa. Kini setelah dia memikirkannya, hal itu akan menjadikan Tasya sebagai satu–satunya putri kandung Keluarga Merian. 

Setelah bekerja di sini selama lebih dari sepuluh tahun, Bibi Gayatri telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Pingkan telah melecehkan Tasya baik secara verbal maupun fisik selama tahun–tahun sebelum Tasya menikah. Putri Pingkan hidup layaknya seorang putri sedangkan putri asli Keluarga Merian bahkan tidak bisa membeli sehelai pakaian pun. 

telah membesarkan putri pria lain selama lebih dari 20 tahun. Bahkan kini perusahaannya telah jatuh ke tangan

mudah membocorkan rahasia sebesar itu. Tak hanya itu, dia telah belajar bagaimana menjadi cerdas dan perhitungan selama tinggal di sini. Ini adalah kesempatan bagus untuk

banyak uang di masa depan dengan saham yang sekarang dipegangnya di Perusahaan Konstruksi Merian. Saya akan menukar rahasia ini dengan sejumlah uang, yang akan cukup bagi saya untuk menjalani hidup saya di masa pensiun. Dia tidak perlu kembali menjalani kehidupan seorang pelayan yang sederhana. Lagi pula, Pingkan tidak bersikap baik padanya. Dia

menuju kantornya, dia menerima telepon. Ternyata, orang yang tadi malam dia utus untuk melacak Romi menemukan

Siapa lagi wanita berpenampilan centil yang memegang lengan Romi di foto itu jika bukan

akhirnya terlibat satu sama lain, Roy tidak lagi

kantor pusat Grup Prapanca. Dalam perjalanan ke sana, dia menerima telepon

memicing saat dia sekadar melihat foto–foto itu sebelum menghapusnya. “Kirimkan

“Siap, Pak Elan.” 

Tasya sedang duduk di kantor spesialis dan mendengarkan diskusi mereka tentang kondisi Frans. Dia tidak

dan sebuah pesan teks masuk. Dia mengambil ponselnya dan melihat pesan Roy, yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255