L

Bab 633

Tasya memutuskan untuk tidak tidur siang, melainkan membaca buku tentang sejarah silsilah Keluarga Prapanca. Informasi penting yang dia tulis sebelumnya dari Nyonya Besar Prapanca membantunya mengingat pengaruh dan hubungan setiap keluarga.

Setelah membacanya sebentar, Tasya tertidur di sofa. Membaca buku memang terlalu melelahkan.

Ketika Elan pulang di malam hari, dia melihat Tasya tidur di sofa sambil memegang buku di dadanya. Alis Elan sedikit terangkat. Wanita itu terlihat lucu juga kasihan.

Posisi tidur Tasya terlihat kurang nyaman. Elan pun langsung duduk di sampingnya dan memeluknya. Kemudian, dia membungkuk dan mencium keningnya.

“Bagaimana hasil memancingnya?” tanya Tasya sambil tersenyum dan membuka mata indahnya dengan lembut, lalu menatap Elan

senang, “Malam ini kamu bisa makan salmon yang ditangkap suamimu

“Apa Jodi bersenang-senang?”

tertidur saat

bersenang-senang. Elan mengambil buku silsilah dari tangan Tasya dan berkata, “Jangan membacanya jika kamu tidak mau. Biar saya yang mengurus urusan

mengatur urusan luar dan saya

cara untuk mengurangi tanggung jawabnya. Sambil membelai rambutnya,

adalah teman

saling kenal sejak kami masih anak-anak. Namun, saya hanya menganggapnya seperti adik

tidak sengaja mengingat sesuatu, “Namun, kalian sepertinya

tegas, “Percayalah pada saya, Nyonya Prapanca. Saya tidak akan peduli dengan wanita lain. Saya hanya akan memperhatikan kamu

pipinya lalu berkata dengan puas, “Baiklah, saya

dekat dengan Luna di kemudian hari untuk menghindari kecemburuan

di balkon vilanya sambil melihat-lihat majalah dan mengagumi perhiasan di majalah itu. Dia masih terkejut, ternyata calon Nyonya Muda Keluarga Prapanca

Di Vila No.58.

makanannya. Arya sangat memperhatikan apapun yang dirinya makan, jadi dia memiliki koki pribadi untuk menyiapkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255